Mohon tunggu...
Najmi MYTunggeng
Najmi MYTunggeng Mohon Tunggu... Apoteker - Mahasiswi

Mahasiswi Farmasi, Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Penggunaan Sunscreen di Dalam Ruangan

20 Mei 2023   15:47 Diperbarui: 20 Mei 2023   15:48 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sebagian besar orang sudah tak asing lagi dengan sunscreen. Sunscreen merupakan suatu produk skincare yang dapat melindungi kulit kita dari pengaruh sinar ultraviolet. Saat ini produk sunscreen telah banyak beredar di pasaran dengan beragam bentuk dan formula. Sehingga dapat dijumpai dan dibeli pada beberapa toko kosmetik ataupun marketplace di Indonesia. Secara umum sunscreen memiliki tiga jenis, yaitu chemical sunscreen, physical sunscreen, dan hybrid sunscreen. Chemical sunscreen merupakan sunscreen yang diformulasikan dengan bahan aktif seperti oxybenzone, ethylhexyl, methyl methacrylate, dll. Physical sunscreen merupakan sunscreen yang diformulasikan dengan kandungan mineral seperti titanium dioxide dan zinc oxide. Sedangkan hybrid sunscreen merupakan sunscreen yang diformulasikan dengan kandungan physical sunscreen maupun chemical sunscreen. Berdasarkan bentuknya, sunscreen terbagi atas sunscreen berbentuk stick, lotion, gel, spray, dan powder.

            Sinar ultraviolet merupakan gelombang dari energi radiasi matahari yang berbahaya bagi kulit. Oleh karena itu diperlukannya suatu pelindung atau biasa disebut tabir surya. Sunscreen sebagai tabir surya berfungsi dalam menjaga kulit dari paparan sinar UV tersebut. Berbeda dengan sunblock yang sifatnya “menangkis” masuknya sinar matahari ke kulit, sunscreen bersifat menyaring sinar matahari tersebut. Sehingga dimungkinkan adanya sedikit sinar UV yang dapat masuk ke dalam kulit. Untuk penggunaan sehari-hari, sunscreen lebih disarankan karena formulanya yang lebih gentle. Sunscreen juga dapat berfungsi sebagai pelembab maupun pencerah wajah, dimana saat ini telah banyak beredar sunscreen yang mengandung ceramide sebagai agen moisturizing skin serta niacinamide sebagai agen brightening skin. Sunscreen juga dapat berbentuk make up, yaitu cushion. Produk tersebut dapat berfungsi sebagai tabir surya sekaligus untuk menutupi noda hitam pada wajah.

            Beragamnya jenis sunscreen memudahkan konsumennya untuk membeli produk sesuai kebutuhan dan tipe kulitnya masing-masing. Namun, masih banyak masyarakat yang keliru akan cara penggunaan sunscreen. Penggunaan sunscreen menggunakan metode 2 jari, dimana sunscreen tersebut cukup untuk seluruh wajah dan leher. Sebaiknya memakai sunscreen 30 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan. Namun, di dalam ruangan juga sangat perlu menggunakan sunscreen. Banyak masyarakat yang malas memakai sunscreen saat keluar rumah. Apalagi jika hanya di dalam rumah, masyarakat sering mengabaikan penggunaan sunscreen. Padahal di dalam rumah pun kita masih dapat terpapar sinar UV. Hal penting lainnya yang tidak boleh dilupakan ialah reapply sunscreen. Sunscreen dapat digunakan kembali setelah 2-3 jam agar kulit kita tetap terlindungi dengan baik dari sinar UV.

            Pengaplikasian sunscreen di dalam ruangan bukan tanpa alasan. Hal ini merupakan langkah dalam menjaga kulit saat terpapar sinar UV. Dalam ruangan pastinya terdapat suatu celah kecil, kaca, pintu, jendela, ventilasi udara, dll. Semua itu merupakan suatu indikator yang dapat dilewati oleh cahaya. Melalui celah kecil dan ventilasi udara, cahaya matahari (sinar UV) dapat melewatinya secara langsung. Begitupun saat pintu dan jendela terbuka. Meski jumlah sinarnya tidak sebanyak saat berada di luar ruangan, namun sinar UV tetap saja membahayakan kulit. Kaca dapat memblokir sebagian besar sinar UV yang masuk, tetapi kaca tidak dapat menghalangi semuanya dengan ukuran yang sama. Sinar UV terbagi atas UVA dan UVB. Menurut American Cancer Society (ACS), kaca yang biasa digunakan di jendela mobil, rumah, dan kantor dirancang untuk memblokir sebagian besar sinar UVB, tetapi tidak memberikan perlindungan dari semua sinar UVA. Sehingga jika berada di dalam rumah, pilihlah sunscreen dengan spf minimal 30.

            Banyak dampak negatif yang akan ditimbulkan jika kita tidak menggunakan sunscreen. Radiasi matahari menghasilkan sinar UVA dan UVB yang dapat merusak kulit. Sering terpapar sinar UVA dapat menyebabkan tanda-tanda penuaan dini, seperti hilangnya elastisitas dan munculnya kerutan kulit. Hal ini juga mampu merusak kolagen dan jaringan,  dan berkontribusi pada timbulnya kanker kulit. Sinar UVA dapat menyebabkan kulit menjadi kecokelatan. Tanning adalah cara tubuh Anda melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UVA. Sementara itu, sinar UVB dapat menyebabkan pembakaran kulit. Sinar UVB juga memiliki peran penting dalam pembentukan kanker kulit, terutama bentuk berbahaya dari kanker kulit yang disebut melanoma maligna. Meski tidak membuat kulit terbakar, sinar UV dapat menyebabkan bintik-bintik penuaan. Karena meningkatkan produksi melanin, tetapi menurunkan jumlah kolagen. Sehingga diperlukannya pengguaan sunscreen dalam menjaga dan melindungi kulit kita dari pengaruh buruk sinar ultraviolet dari matahari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun