Mohon tunggu...
Najma Malika Fatimah
Najma Malika Fatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran K. Pangandaran

saya merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi UNPAD PSDKU

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Generasi Z: Benarkah Mereka Dianggap Generasi Strawberry?

29 Desember 2023   14:21 Diperbarui: 29 Desember 2023   14:29 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Generasi saat ini yang seringkali disebut sebagai Generasi Z, yang tumbuh ditengah perubahan sosial, teknologi, dan ekonomi yang cepat. Meskipun terlihat bahwa generasi ini hidup dalam kenyamanan dan kemudahan teknologi, tapi kenyataannya bahwa mereka menghadapi tekanan yang luar biasa, persaingan yang ketat dalam dunia pendidikan dan pekerjaan, ketidakpastian ekonomi, dan tantangan kesehatan mental, itu merupakan beberapa aspek yang membentuk realitas hidup generasi saat ini.

Dalam era yang terus berkembang, generasi masa kini menjadi seringkali disebut sebagai "generasi strawberry," ini semakin sering terdengar dalam obrolan sehari hari untuk menggambarkan generasi muda saat ini. Sindiran ini muncul dari pandangan beberapa orang yang menganggap bahwa generasi saat ini disebut sebagai generasi strawberry karena cenderung dianggap lemah, rentan terhadap tekanan, dan kesulitan menanggung beban hidupnya.

Namun, apakah benar sesuai menyebut generasi saat ini sebagai "generasi strawberry?" pertanyaan ini menjadi fokus utama. Oleh karena itu, penting untuk mencari tahu lebih dalam dan memahami apakah istilah ini benar benar mencerminkan sifat generasi masa kini. Tidak hanya sebatas memberikan penilaian, kita juga memerlukan solusi untuk menghadapi tantangan dan membuktikan bahwa istilah tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan karakteristik generasi muda.

Maka dari itu, penting untuk memahami apa itu "generasi strawberry." Istilah ini pertama kali diperkenalkan di Taiwan dan sering digunakan untuk menggambarkan generasi muda yang lahir pada tahun 2000 an. Generasi strawberry mengacu pada generasi muda yang dianggap kurang mampu dalam menghadapi tekanan dan tantangan kehidupan. Mereka tumbuh dalam lingkungan yang relatif lebih nyaman dan kurang terbiasa dengan ketidakpastian serta kegagalan. Istilah ini dipilih karena dianggap mewakili sifat generasi saat ini yang dianggap seperti buah yang lembek dan mudah hancur.

Menurut Prof. Rhenald Kasali, generasi strawberry dapat didefinisikan sebagai generasi yang memiliki gagasan kreatif tinggi, namun cenderung mudah menyerah dan rentan merasa terluka dengan cepat. Dan menurut Krisna Dwi Maharti dalam podcast youtube yang saya tonton, melihat generasi ini sebagai individu yang menarik perhatian karena mereka sangat kreatif, cerdas, dan penuh semangat. Namun, mereka juga dianggap memiliki aspek mental yang rapuh, mudah terpengaruh, dan cenderung mudah merasa putus asa terutama ketika menghadapi tekanan dalam hubungan sosial dan lingkungan pendidikan, ini merupakan ciri yang ditemukan pada generasi strawberry.  

Penyebab utamanya karena kemajuan teknologi dan pola asuh orang tua. Perkembangan teknologi memungkinkan generasi ini terus terhubung dengan perangkat digital, memudahkan mereka dalam mencari informasi dan menjalankan berbagai aktivitas dengan cepat. Sementara itu, peran pola asuh orang tua juga merupakan hal yang sangat penting, pola asuh yang cenderung memanjakan anaknya dengan memberikan semua yang diinginkannya tanpa menanamkan kerja keras, dengan keyakinan bahwa perlindungan dan pemberian dalam semua hal akan membantu mereka sukses, hal ini dapat berdampak negatif pada perkembangan anak, di mana mereka dibesarkan dalam lingkungan yang kurang menuntut menyebabkan kurangnya ketahanan terhadap tekanan, kurangnya kemandirian, dan memiliki harapan yang tidak realistis terhadap kehidupan, dan mereka juga mengalami kesulitan dalam mengatasi kegagalan.

Untuk mengatasi fenomena generasi strawberry, diperlukan pendekatan dalam pola asuh. Orang tua perlu terlibat dalam komunikasi terbuka dengan anak, memberikan masukan positif, dan menanamkan nilai kerja keras. Memberikan kebebasan bukan berarti memberikan segalanya tanpa usaha, tetapi lebih memberikan dukungan untuk menghadapi tantangan dan belajar dari kegagalan. Penting bagi orang tua untuk melibatkan anak dalam percakapan yang mendorong mereka untuk memahami bahwa kesuksesan memerlukan usaha dan bukanlah sesuatu yang bisa diperoleh tanpa kerja keras.

Keunggulan generasi saat ini dianggap terletak pada tingkat kreativitas dan inovasi yang tinggi. Mereka tumbuh dalam era di mana ide ide baru dan solusi teknologi memiliki dampak yang cepat pada kehidupan sehari hari. Kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan menciptakan ide ide baru telah menjadi karakteristik yang membedakan mereka.

generasi sekarang membutuhkan dukungan dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap realitas kehidupan mereka serta penanganan masalah masalah khusus yang mereka hadapi dari lingkungan sekitarnya. Penting bagi kita untuk mencari solusi yang dapat diterapkan untuk memastikan keberhasilan dan perkembangan generasi saat ini.

Salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan pendidikan dan memberikan dukungan untuk kesehatan mental. Pada pendidikan ini dapat membantu generasi saat ini mengelola tekanan dan stres dengan lebih efektif, ini dapat membantu mereka mengatasi emosi dan membentuk dasar yang kuat untuk kesehatan mental, Oleh karena itu, dalam upaya pendidikan perlu lebih fokus pada pembentukan keterampilan ini agar generasi sekarang dapat menghadapi masa depan dengan percaya diri.

Melalui langkah ini, kita dapat membangun dasar yang kuat untuk memahami serta mengatasi tantangan yang dihadapi oleh generasi saat ini. Dengan memberikan dukungan yang sesuai dan memperkuat keterampilan yang diperlukan, kita dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dalam menghadapi masa depan yang dinamis dan penuh perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun