Mohon tunggu...
najmah
najmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

kepribadian: ekstrovert hobi: membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bakteri Semakin Pintar, Antibiotik Harus Habis!

3 Desember 2024   15:04 Diperbarui: 6 Desember 2024   23:22 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi resistensi antibiotikhttps://images.app.goo.gl/CKTTsyHVigWWXx4fA 

Berdasarkan data WHO, resistensi antibiotik di dunia saat ini telah meningkat di tingkat yang sangat berbahaya. Mekanisme resistensi baru terus bermunculan dan menyebar spesifik secara global. Kondisi ini dapat mengancam dunia kesehatan dengan kemampuan bersama yang terbatas untuk mengobati penyakit menular umum.

Antibiotik Hanya Untuk Bakteri, Bukan yang Lain!

Antibiotik merupakan terapi antimikroba yang digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi bakteri. Kemampuan antibiotik dalam mengatasi maupun mencegah penyakit infeksi menyebabkan penggunaannya mengalami peningkatan yang luar biasa. Walaupun begitu, penggunaan antibiotik harus mengikuti anjuran dokter dan tenaga kesehatan yang berkaitan agar dapat berfungsi secara efektif. Obat dapat memberikan kinerja yang bagus jika digunakan sesuai dengan gejala penyakit, takaran penggunaan,  lama penggunaan, jarak pemberian, harga terjangkau, dan pasien yang tepat. 

Namun, antibiotik masih sering digunakan secara tidak tepat atau tidak rasional untuk penyakit yang tidak perlu. Antibiotik masih cenderung dibeli bebas tanpa resep dokter dengan kurangnya pemahaman masyarakat tentang cara penggunaannya. Berbagai studi menemukan bahwa sekitar 40%-62% antibiotik digunakan secara tidak tepat,  yaitu penggunaan antibiotik untuk penyakit-penyakit yang sebenarnya tidak memerlukan antibiotik (kemenkes 2011). Pada penelitian kualitas penggunaan antibiotik di berbagai bagian rumah sakit juga ditemukan 30% sampai dengan 80% tidak didasarkan pada indikasi medis (kemenkes 2011). Penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau tidak rasional dapat berdampak buruk bagi seseorang, seperti terjadinya perkembangan bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

Bakteri No respon

Resistensi antibiotik merupakan kondisi saat bakteri tidak lagi merespon efektif terhadap antibiotik yang seharusnya menghentikan pertumbuhan atau membunuh bakteri. Bakteri, yang selama ini diberikan terapi menggunakan antibiotika, mempunyai beberapa mekanisme pertahanan hidup untuk kebal terhadap efek obat. Bakteri yang selamat dari pengobatan antibiotik cenderung mengalami perkembangan yang membuatnya lebih tangguh. Bakteri akan mengubah diri sebagai respons terhadap penggunaan obat-obatan antibiotik sehingga efek antibiotik tidak akan efektif dalam penggunaan klinis. 

Resistensi antibiotik ini dapat menyerang siapa saja, dari segala usia, dan di negara manapun. Resistensi antibiotik terjadi secara alami, tapi penyalahgunaan antibiotik dapat mempercepat prosesnya. Resistensi antibiotik dapat menyebabkan biaya medis yang lebih tinggi, pengobatan yang lama, dan peningkatan kematian. Hal ini merupakan kondisi yang cukup serius karena infeksi resistensi antimikroba dapat menyebar cepat dengan keterbatasan obat, terutama di lingkungan rumah sakit sehingga memerlukan langkah-langkah pengendalian infeksi yang ketat.

Bakteri Semakin Pintar, Antibiotik Harus Habis

Penyebab utama bakteri semakin pintar adalah perilaku masyarakat terhadap penggunaan antibiotik. Ketidakpatuhan masyarakat dalam menghabiskan seluruh resep antibiotik sesuai dengan waktu yang disarankan oleh dokter memberikan peluang bagi bakteri untuk mengembangkan resistensi. Masyarakat juga perlu memahami bahwa antibiotik hanya efektif melawan bakteri, bukan virus atau jamur sehingga antibiotik tidak boleh digunakan untuk penyakit lain tanpa anjuran dokter. Oleh karena itu, masalah resistensi antibiotik membutuhkan dukungan secara menyeluruh dari masyarakat dan tenaga kesehatan.

Beberapa Cara Penggunaan Antibiotik yang Dapat Dilakukan:

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun