Mohon tunggu...
Najma Filljannah Novendi
Najma Filljannah Novendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SV IPB University

Saya memiliki hobi membaca dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Belanja Online Menjadi Andalan Masyarakat Setelah Pandemi

28 September 2024   14:05 Diperbarui: 28 September 2024   14:10 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 merupakan krisis kesehatan global yang disebabkan oleh virus corona atau biasa disebut Covid-19 yang terjadi pada akhir tahun 2019. Pertama kali ditemukan di Wuhan, China dan menyebabkan jutaan orang terinfeksi. Virus ini menyebabkan peradangan saluran pernapasan dan dapat menyebar melalui aliran darah sehingga mengakibatkan kerusakan pada organ-organ vital. 

Penyebarannya bisa melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi atau melalui percikan (air liur) dari mulut dan hidung orang yang terinfeksi, seperti batuk dan bersin. Orang yang berada dekat dengan orang yang terinfeksi bisa terkena virus jika percikan tersebut masuk ke mulut, hidung atau mata. Virus ini menyebar dengan cepat di seluruh dunia, mengakibatkan berbagai dampak besar pada bidang kesehatan, ekonomi dan kehidupan sosial di semua negara.

Pandemi ini memberikan dampak signifikan bagi seluruh lapisan masyarakat di berbagai aspek kehidupan, termasuk mengubah cara masyarakat dalam berinteraksi yang kini lebih mengandalkan teknologi digital. Di tengah pembatasan aktivitas fisik antar individu, masyarakat beralih menggunakan teknologi digital dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Perubahan ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga memengaruhi cara masyarakat berkomunikasi, bekerja dan berbelanja dalam jangka panjang sehingga dapat menimbulkan peningkatan konsumsi konten digital dan perubahan perilaku online.

Dengan adanya pembatasan sosial dan lockdown ini masyarakat menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, yang menyebabkan lonjakan penggunaan platform digital yang secara langsung memengaruhi preferensi dan kebiasaan digital mereka. Termasuk dalam kegiatan jual beli produk atau layanan (e-commerce) masarakat yang sebelumnya jarang belanja online untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka kini mulai menggunakan platform belanja online salah satunya yaitu Shopee. Platform e-commerce pertama di Asia Tenggara yang menawarkan transaksi jual beli online terpercaya via ponsel. Platform ini memberikan kemudahan kepada masayarakat dalam mendapatkan barang kebutuhan tanpa harus keluar rumah.

Mengubah cara masyarakat dalam berbelanja, sebelumnya masyarakat terbiasa untuk belanja di pasar atau secara langsung namun, dengan hadirnya Shopee menghilangkan hal itu. Konsumen dapat mendapatkan barang yang diinginkan dengan beberapa klik dari berbagai tempat juga dapat menghemat waktu dan tenaga mereka. Selain itu, masyarakat dapa membeli barang-barang yang sebelumnya tidak ada atau sulit di akses di daerah mereka, kini dengan mudah mereka mendapatkan barang yang mereka inginkan tanpa harus mengeluarkan perjalanan jauh.

Meskipun dapat mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan. Penipuan, kualitas barang sering kali tidak sesuai dengan gambar atau barang yang diterima dalam keadaan rusak, cacat atau barang tiruan yang dapat merugikan konsumen. Menimbulkan perilaku konsumtif, kemudahan akses untuk mendapatkan barang yang diinginkan dapat menyebabkan kecanduan belanja online, membuat orang belaja lebih dari yang mereka butuhkan. Pencurian data, belanja online memerlukan penggunaan data pribadi seperti Alamat, nomor telepon, dan informai kartu kredit. Data ini sangat sensitif dan bisa menjadi sasaran untuk pencurian identitas.

Mayarakat diharap untuk bijak dalam menggunakan platform belanja online ini yang memang menawarkan kemudahan dan manfaat bagi masyarkat, namun harus lebih berhati-hati dan selektif dalam berbelanja online untuk mengurangi risiko yang ada dan platform e-commerce harus memperkuat perlindungan konsumen dan meningkatkan layanan mereka. Menyikapi pergeseran ke e-commerce dan layanan digital dengan bijaksana sangat penting, sehingga kita dapat memanfaatkan kemudahan dan efisiensi teknologi sambil tetap menjaga keamanan pribadi, privasi data, dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.

Perubahan konsumsi konten digital dan perilaku online ini mencerminkan bagaimana pandemi mendorong terjadinya transformasi digital yang signifikan dan memiliki dampak jangka panjang hingga saat ini. Masyarakat akan terus menggunakan platform digital untuk melakukan berbagai aktivitas, mulai dari komunikasi, bekerja hingga belanja. Kebiasaan baru ini akan terus berkembang hingga masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun