Mohon tunggu...
najm layla
najm layla Mohon Tunggu... -

sedang belajar menulis,,,

Selanjutnya

Tutup

Catatan

UN oh UN

23 April 2013   23:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:43 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari pertama UN, awalnya mereka tegang dan aku pun terbawa tegang juga. Hehe.. Soal disegel dobel. Plastik, pakai solasi membelit dan amplop. Dan aku harus membukanya dengan hati-hati. Takutnya merusak lembar soal dan jawaban. Jika rusak, maka tidak akan ada gantinya lagi. Namun, setelah masing-masing kebagian lembar soal "Bahasa Indonesia". Mereka mulai tenang. UN hari pertama berjalan dengan lancar. Di detik-detik pengumpulan lembar jawaban mereka bisa bercanda denganku.

"Ah! Sekolah tiga tahun ditentukan sama UN..." keluh salah satu murid.

"Ayo tweet ke pak SBY. Hapuskan UN!" Saranku mencairkan suasana.

"Oia juga ya... yu ahh! hehe..." semuanya pun terkekeh.

Hari pertama UN yang begitu berkesan.

Beda dengan hari kedua. Mata pelajaran Bahasa Inggris. Walau awalnya tidak tegang, tetapi setelah mereka telah mendapatkan soal. Hampir semua memegang kepalanya ketika mengerjakan. Mengerutkan dahinya. Desisan kesulitan berkali-kali terdengar. Kegaduhan nggak karuan yang menandakan mereka gelisah, mengiringi proses akhir pengerjaan hari kedua. Huh! Pensil jatuhlah, suara kursilah yang berderit, mejalah yang tergeser, tempat pensil yang mau ditutup, wah... wajah mereka tampak muram.. sedih jadinya aku memperhatikan mereka..

"Bu, kalau disini mah nggak ada kunci jawaban, ya?" bisik salah satu siswi.

"Eh, mang dimana gitu ada?" tanyaku penasaran.

"Tahun lalu mah ada, bu. Di sekolahnya anu tahun lalu dikasih kunci jawaban." terangnya lebih dipelankan suaranya.

"Hush! itu kan di sekolah anu. Di sini tidak. Kata siapa?" sanggahku dengan tersenyum lebar.

"Kata kakak kelas." jawabnya sambil nyengir.

"Ouwh.. sudahlah.. kerjakan saja ya.. Bsimillah.. Kamu pasti bisa. Ada kunci pun itu belum tentu benar.." aku pun berlalu.

Aku kembali berkeliling mengecek pengisian identitas siswa dalam LJUN, satu persatu. Aku harus memastikan seluruh siswa mengisi identitas dengan tepat dan naskah soal tidak ada yang cacat..

Besok hari ketiga. Mata pelajaran Matematika. Apa yang terjadi dengan besok ya? Hmmm... Hampir semua murid tidak menyukai matematika. Dan paling ditakuti. Semoga besok dilancarkan! Aammiin… :D

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun