Mohon tunggu...
najm layla
najm layla Mohon Tunggu... -

sedang belajar menulis,,,

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jika Ingin Menulis, Ya Menulislah

5 Januari 2013   09:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:29 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyusun kalimat pertama dalam suatu paragraf pertama membuatku berfikir lama. Aaah… penyakit! Terlalu memikirkan yang ingin aku tulis. Bukan menuliskan yang ada di pikiran. Sampai kapan ini akan terus seperti ini? Huh! Yang ku pikirkan saat memulai menulis yaitubagaimana caranya memikat pembaca dan membuat tulisan ini bermakna. Hmmm… Malu rasanya, jika aku terus seperti ini. Bisa aja aku memotivasi teman-teman, sedangkan diriku sendiri masih bermasalah dalam mengawali tulisan. Yups, tak apa kali ya. Sama-sama belajar. Tapi aku jadi teringat dengan yang aku sampaikan kepada teman-teman, jika aku sedang memberikan motivasi menulis. Ada 5 pelajaran penting menulis menurut Bambang Trim, diantaranya:

1.Jangan terlalu memikirkan teori menulis.

Nah lho… Memikirkan teori menulis ketika memulai tulisan, itu aku banget. Kebiasaan yang kurang baik, sehingga untuk mengawali tulisan pun berfikir keras. Sebaiknya mulailah menulis dari apa saja yang terpikirkan dan menulis jenis tulisan apa pun.

Beberapa workshop dan seminar kepenulisan sering aku ikuti. Sejak SMA sampai bangku kuliah. Buku-buku tentang teori kepenulisan, suka aku lahap pula. Mungkin itulah beberapa faktor yang mempengaruhi aku untuk memulai menulis, karena mengetahui beberepa teori menulis membuatku berfikir untuk mengawali tulisan. Namun tidak ada salahnya pula bukan, jika memikirkan teori kepenulisan? Mengamalkan ilmu yang telah kita ketahui. Sehingga tulisan kita terarah.

2.Berlatihlah dengan menulis catatan harian.

Yups, mengikat setiap kegiatan atau peristiwa sehari-hari dalam catatan harian itu menyenangkan. Ibaratnya kita mendokumentasikan sehari-hari dengan tulisan. Dengan demikian, kita dapat mengenang atau mengetahui kegiatan atau peristiwa yang lalu itu di masa mendatang nantinya.

Banyak sekali manfaat kita menulis catatan harian. Kosa kata kita bertambah sejalannya dengan kita menuliskannya. Menulis catatan harian membuat kita puas mengekspresikan diri kita atau mencurahkan isi hati kita. kita pun jadi dapat pelajaran atau hikmah pada setiap yang kita tuliskan. Ketika kita dapat mncurahkan masalah atau uneg-uneg di buku harian, rasanya plong banget. Benar tidak kawan? Ada yang pernah juga kan? Menulis catatan harian bisa mengobati rasa stress yang diderita juga lho.. Dari catatan harian pula bisa buat referensi untuk kita menulis cerpen atau bahkan novel.

3.Jika mengalami kebuntuan ketika menulis baru setengah jalan, tinggalkan saja. Jangan dibaca lagi dari awal karena pasti akan mengubah segalanya.

Hal penting yang ketiga ini sering kita abaikan. Ketika kita sedang menulis baru setengahnya saja, kadang kita gatal untuk membacanya dari awal lagi. Betul tidak kawan? Karena takut salah atau nggak nyambung ceritanya. Jika hal seperti ini terjadi terus, yang ada tidak selesai-selesai tulisanya. Bahkan kalau yang pernah aku lakukan, tulisan-tulisan kita menjadi tak berbekas. Bila kita mengalami kebuntuan, tinggalkan saja. Coba perhatikan di sekeliling kita. Lalu pergilah jalan-jalan untuk menyegarkan pikiran kita agar bisa menyelesaikan tulisan.

4.Jangan menulis sesuatu yang tidak dikuasai ataupun menulis sesuatu yang referensinya tidak ada atau sulit dicari.

Nah, bagaimana jadinya nanti tulisan kita jika kita menuliskan sesuatu yang tidak kita ketahui yang sebenarnya, yang ada malah menyesatkan. Syukur-syukur kalau ada referensinya yang kuat. Eh, ini ngga ada atau mungkin sulit dicari. Bila kita menulis sesuatu yang sebelumnya belum kita ketahui, silakan saja. menjadi tantangan baru dan kita pun menjadi belajar. Namun, alangkah lebih baiknya tuliskanlah apa yang kita ketahui sesuai disiplin ilmu kita.

5.Jangan dulu memikirkan gaya (style) menulis.

Jika perlu, contek saja gaya penulis yang paling disenangi. Gaya menulis yang orisinal pribadi akan muncul dengan sendirinya seiring perjalanan kematangan kemampuan menulis. Kalau yang ini sudah jelas ya. Dan sekarang tinggal praktik. Ayo Menulis!! Semoga bermanfaat.... :)

Kompasiana ini pula bisa menjadi ajang latihan menulis, yuk menulis!!!



Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun