Mohon tunggu...
Najla Nazihah
Najla Nazihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Uin Jakarta

Seorang gadis biasa yang suka makan es krim kalau lagi badmood sambil dengerin lagu fuyunohanashi.

Selanjutnya

Tutup

Home

Tugas Deskripsi (impresionistis)

20 Oktober 2022   22:46 Diperbarui: 24 Oktober 2022   15:31 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Home. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kamarku

Waktu menunjukkan pukul lima sore hari, aku baru saja pulang dari kampus. Kubuka pintu kamar dengan sangat pelan karena akan berderit jika aku membukanya dengan asal. Aku menghirup aroma harum yang memenuhi seisi ruangan, tentu saja pengharum ruangan yang menggantung pada paku yang menempel di dinding, aku duduk di atas kursi belajar berwarna putih gading, segera ku ulurkan tangan untuk mengambil charger dari sebuah kotak berwarna biru tua dengan motif kotak-kotak yang kuletakkan disudut meja belajar. Sambil menunggu terisi penuh aku memutuskan untuk memutar lagu-lagu galau untuk menemaniku rebahan diatas kasur, alunan musik itu perlahan memasuki telingaku.

Sudut mataku berhenti pada sebuah foto keluarga disamping lampu belajarku, dalam foto tersebut memperlihatkan dua orang anak kecil yang sedang bermain air dibawah hujan. Aku ingat dengan jelas foto tersebut, gambar yang diambil oleh ibu beberapa tahun lalu saat aku dan adikku bermain dibawah rinai hujan, dalam foto tersebut aku terlihat bahagia dengan masa kecilku dulu.

Aku merebahkan diri diatas kasur, sejenak menutup mata kemudian membukanya kembali, kulihat langit-langit kamarku yang mulai pudar warnanya, tanpa sadar aku mulai memperhatikan ruangan tua yang sudah belasan tahun menjadi kamarku ini, disudut ruangan sebelah kiriku terdapat banyak foto yang mengingatkan akan memori masa kecil, foto berbentuk polaroid itu tergantung rapi pada tapi rami berwarna coklat, terdapat pula lampu-lampu tumblr yang turut menghiasi foto polaroidku.

Aku berbalik mengarahkan pandangan ke arah kanan, terdapat lemari pakaian dengan pintu sliding yang baru dibeli orang tuaku beberapa bulan lalu, disampingnya terdapat sebuah meja rias berwarna putih dan diatasnya terdapat beberapa alat make-up yang bersekaran karena kelalaianku. Aku merogoh saku celana yang sejak tadi mengganjal, kutemukan sebuah permen gagang yang didapat karena tidak ada kembalian dari warung, aku membuka bungkus permen tersebut kemudian memakannya, perpaduan stroberi dan susu membuat permen ini terasa sangat enak sehingga dalam beberapa menit saja sudah berhasil kuhabiskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun