UIN Syarif Hidayatullah mengadakan Pekan Kebudayaan Nasional atau yang biasa di singkat dengan sebutan PKN. Acara rutin ini di adakan sejak 2019 dan menarik perhatian banyak orang khususnya mahasiwa UIN Jakarta.
Tahun ini,pekan kebudayaan nasional mengusung tema yang sangat menarik, yaitu "Resonansi Budaya Islam: dari Ciputan untuk Dunia". Kali ini program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Jakarta yang menjadi bagian dari Pekan Kebudayaan Nasional yang sudah berlangsung dari tanggal 20 Oktober sampai 28 Oktober yang di selenggarakan di Lobi Timur FITK.
Dengan diadakannya Pekan Kebudayaan Nasional Ini para mahasiswa mampu menyalurkan bakatnya lewat puisi,menari,menyanyi,bermain alat musik dan sebagainya. Dan setiap kelas menampilkan beberapa perwakilan kelasnya dan peserta terbaik akan tampil di acara puncaknya Pekan Kebudayaan Nasional pada tanggal 28 Oktober.
Tidak hanya menampilkan mahasiswa saja tetapi ada beberapa alumni yang ikut serta meramaikan acara PKN ini, ada beberapa workshop juga yang mengisi acara ada pun yang paling menarik yaitu dengan adanya pojok danarto yang bertujuan untuk mengaja warisan pak Danarto. Pojok Danarto di resmikan pada tanggal 21 Oktober dengan selametan dan memotong tumpeng lalu adanya makan bersama di Lobi Timur FITK.
Latar belakang Danarto
Pak Danarto adalah seorang sastrawan indonesia. Karyanya yang terkenal di antaranya adalah kumpulan cerpen, Godlob. Beliau merupakan plopor aliran realisme magis di Indonesia. Danarto lahir pada tahun 1941. Ia dilahirkan di kabupaten Sragen oleh ibunya yang bernama Siti Aminah dan ayahnya bernama Djakio Hardjosoewarno. Danarto adalah anak ke empat dari lima bersaudara.
Danarto menempuh pendidikan tinggi di Akademi Seni Rupa Indonesia yang berada di Kota Yogyakarta. Sejak tahun 1973, Danarto menjadi dosen di Institut kesenian Jakarta. Pada tahun yang sama, Danarto mengadakan pameran Kanvas Kosong. Danarto kemudian bergabung dengan teater Sardono pada tahun 1974.
Pada 1 Januari 1986,Danarto menikah dengan seorang psikolog bernama Siti Zainab Luxfiati. Setelah berumah tangga selama 15 tahun, Danarti dan istrinya bercerai.
Danarto meninggal dunia pada tanggal 10 April 1018 di Jakarta akibat kecelakaan lalu lintas. Jenazahnya dimakamkan di Kabupaten Sragen pada hari berikutnya. Ia di makamkan tepat di samping makam orang tuanya.
Pak Danarto adalah Sastrawan yang memiliki banyak karya,yaitu: