Mohon tunggu...
najlafatin
najlafatin Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa Kedokteran

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Wabah gondok : Ancaman di kalangan remaja Indonesia

16 Desember 2024   09:50 Diperbarui: 16 Desember 2024   09:49 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak

Penyakit gondok (goiter) merupakan masalah kesehatan yang sering ditemukan di berbagai
negara, khususnya di daerah dengan defisiensi yodium, termasuk Indonesia. Faktor gaya hidup
seperti pola makan juga dapat berkontribusi seperti makanan berminyak, yang biasanya tinggi
lemak jenuh dan lemak trans, telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk
obesitas dan gangguan metabolik.
Kata kunci : Penyakit gondok, defisiensi yodium, faktor resik

Pendahuluan

Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pola makan, terutama konsumsi
makanan berminyak, dengan risiko terjadinya gondok. Makanan berminyak yang kaya akan
lemak jenuh dan kolesterol dapat meningkatkan beban kerja kelenjar tiroid dan memicu
peradangan kronis yang merusak jaringan kelenjar. Selain itu, faktor-faktor seperti defisiensi
yodium, riwayat keluarga, dan penyakit autoimun juga berperan penting dalam perkembangan
penyakit gondok.
Indonesia termasuk negara yang masih berhadapan dengan masalah malnutrisi, dalam hal ini
defisiensi. Di saat negara-negara maju dan sebagian negara berkembang sudah mengarahkan
teknologi kesehatan sampai tahap molekular, Indonesia masih berjuang mengatasi berbagai
kondisi defisiensi yang cukup menyedihkan. Salah satu masalah defisiensi yang belum
terselesaikan di Indonesia adalah defisiensi iodium dengan kumpulan gejala disebut GAKI
(Gangguan Akibat Kekurangan Iodium). Berdasarkan jumlah kabupaten di Indonesia,
persentase kabupaten endemis ringan, sedang, dan berat adalah 40,2%; 13,5%; dan 5,1%.
Angka-angka ini merefleksikan karakteristik GAKI di Indonesia dan hasil program
penanggulangan selama bertahun-tahun.
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama yang
masih menjadi perhatian di Indonesia dan dunia. Kekurangan iodium dapat memengaruhi
semua kelompok usia, mulai dari janin hingga dewasa, dengan gondok sebagai salah satu
dampak yang paling umum. Penanggulangan GAKI telah dilakukan melalui program Universal
Salt Iodization (USI) atau fortifikasi iodium pada garam, namun cakupan konsumsi garam
beryodium di Indonesia belum mencapai target WHO sebesar 90% maupun target Rencana
Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RANPG) 2011--2015 sebesar 80%..
Kekurangan Iodium dan Dampaknya

Iodium merupakan mineral esensial yang diperlukan untuk sintesis hormon tiroid, yang
berperan penting dalam metabolisme dan perkembangan otak. Kekurangan iodium dapat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk:

* Kretinisme: Gangguan perkembangan mental dan fisik.
* Hipotiroidisme: Menurunnya fungsi tiroid yang dapat menyebabkan kelelahan,
penambahan berat badan, dan masalah kesehatan lainnya.
* Gangguan Perkembangan: Pada remaja, kekurangan iodium dapat mengganggu
pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif.
Penderita Gondok akan merasakan gejala 16 hingga 18 hari lamanya. Pada 2--3 hari pertama,
gejala yang mungkin timbul adalah demam, pusing, badan tidak nyaman, terkadang disertai
batuk atau muntah. Gejala selanjutnya adalah pembesaran pada kelenjar ludah yang terasa
sakit dan menyebabkan peradangan pada selaput otak. Penularan gondongan ini tergolong
mudah sebagian besar melalui droplet atau cipratan liur yang keluar saat bersin atau batuk.

Pengobatan Gondok

1. Hormon tiroksin: Jika gondok disebabkan oleh kekurangan hormon tiroid, pemberian
hormon tiroksin secara teratur dapat membantu mengembalikan fungsi tiroid ke kondisi
normal.
2. Terapi Yodium Radioaktif: Terapi ini melibatkan pemberian yodium radioaktif dalam
bentuk kapsul atau cairan. Yodium radioaktif akan diserap oleh kelenjar tiroid dan
menghancurkan sel-sel yang terlalu aktif.
3. Operasi dilakukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar tiroid. Operasi ini
biasanya direkomendasikan jika gondok sangat besar, menekan organ lain, atau jika
pengobatan medis tidak berhasil.
Strategi Pencegahan Gondok dengan PHBS
1. Konsumsi makanan sehat: Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung yodium,
seperti ikan laut, rumput laut, dan garam beryodium.
2. Kelola stres: Stres dapat memperburuk gejala gondok. Oleh karena itu, penting untuk
mengelola stres dengan baik, misalnya melalui teknik relaksasi atau yoga.
3. Istirahat yang cukup: Tubuh membutuhkan waktu untuk pulih, terutama jika sedang
menjalani pengobatan.
4. Hindari merokok dan konsumsi alkohol: Kedua kebiasaan ini dapat
mengganggu fungsi tiroid.

Daftar Pustaka :
1. Azizi F. Iodine deficiency disorders: silent pandemic. Thyroid International. 2009; 4:1-
14
2. Kesehatan., D. J. (2022). Mengenal Penyakit Gondok dan Apa yang Menyebabkannya.
diunggah 12 Oktober, 2022. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (kemkes.go.id)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun