Mohon tunggu...
Najlaa Salsabila Nasution
Najlaa Salsabila Nasution Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi universitas muhammadiyah sumatera utara

-----

Selanjutnya

Tutup

Analisis

psikologi di balik pernyataan pak erick thohir ''gen z lemah'' ? masasih

1 Februari 2025   21:22 Diperbarui: 1 Februari 2025   21:22 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Baru-baru ini, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa banyak anggota Generasi Z di Indonesia masih bergantung pada orang tua mereka, berbeda dengan rekan-rekan mereka di luar negeri yang sudah mandiri dan menjadi pengusaha muda.

Pernyataan ini menimbulkan perdebatan mengenai apakah Gen Z di Indonesia benar-benar "lemah" atau tidak.

Respon Gen Z terhadap Pernyataan Erick Thohir


Menanggapi pernyataan tersebut, banyak anggota Gen Z memilih untuk tidak merespons secara serius atau defensif, melainkan menghadapinya dengan sikap santai dan humoris. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki cara tersendiri dalam menghadapi kritik dan stereotip yang ditujukan kepada mereka.

Tantangan yang Dihadapi oleh Gen Z


Setiap generasi memiliki tantangan uniknya sendiri. Gen Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, tumbuh di era digital dengan akses informasi yang melimpah dan tekanan sosial yang tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mereka menghadapi tingkat stres dan masalah kesehatan mental yang lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya, yang disebabkan oleh ketidakpastian masa depan, tekanan akademis, dan dampak media sosial.

 Kelebihan Gen Z

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Gen Z memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka lebih peduli dan terbuka terhadap kesehatan mental, memiliki kreativitas yang tinggi, melek teknologi, tingkat kesadaran sosial yang tinggi, minat kewirausahaan yang tinggi, keterbukaan terhadap keberagaman, dan menghargai pengalaman daripada barang materi.


Karakteristik Psikologis Gen Z


Gen Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, memiliki karakteristik unik yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan perubahan sosial. Berikut beberapa aspek psikologis yang membentuk mereka: Tinggi Kesadaran MentalGen Z lebih terbuka terhadap isu kesehatan mental dibanding generasi sebelumnya. Mereka tidak ragu untuk membahas stres, kecemasan, atau depresi, yang sering kali dianggap sebagai tanda "kelemahan" oleh generasi terdahulu. Tuntutan Kesuksesan yang Lebih BesarGen Z tumbuh dalam era digital yang dipenuhi ekspektasi tinggi. Mereka merasa harus sukses di usia muda, baik dalam pendidikan, karier, maupun kehidupan sosial. Tekanan ini bisa memicu burnout lebih cepat dibanding generasi sebelumnya.
Kepekaan Sosial dan EmosionalBerbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung lebih keras dalam menghadapi tantangan, Gen Z lebih reflektif terhadap perasaan mereka sendiri dan orang lain. Mereka lebih peka terhadap diskriminasi, ketidakadilan sosial, dan isu-isu sensitif. Ketergantungan pada TeknologiKemajuan teknologi membuat Gen Z sangat bergantung pada media sosial dan internet dalam mencari informasi, membangun koneksi sosial, serta mengembangkan identitas mereka. Hal ini dapat membawa dampak positif maupun negatif terhadap kesehatan mental mereka.

Gen Z bukanlah generasi yang lebih lemah, melainkan generasi yang menghadapi tantangan berbeda dengan cara yang berbeda pula. Mereka mungkin lebih terbuka tentang kesehatan mental dan memiliki cara sendiri dalam menghadapi kesulitan, tetapi bukan berarti mereka tidak mampu berjuang. Sebagai generasi yang akan menjadi pemimpin di masa depan, penting bagi mereka untuk mendapatkan kritik yang membangun, bukan sekadar labelisasi yang bisa berdampak negatif pada psikologis mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun