Mohon tunggu...
Najla Regar
Najla Regar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi UIN Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gen Z dan Wawasan Nusantara

3 Juli 2023   17:53 Diperbarui: 11 Juli 2023   20:19 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama: Najla Regar

NIM: 0304222092

Kelas/Semester: TBI-3/II

Para pendiri bangsa Indonesia telah banyak berjuang dan berkorban demi terciptanya kemerdekaan serta rasa persatuan dan kesatuan, karena itu, hendaklah para generasi penerus bangsa menjaga agar rasa persatuan dan kesatuan itu tetap berkobar. Salah satu cara yang dapat kita lakukan demi menjaga hal tersebut adalah dengan mengamalkan wawasan nusantara dalam kegiatan sehari-hari.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, rakyat Indonesia memiliki suatu sudut pandang atau cara pandang terkait jati diri serta lingkungannya sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Cara pandang atau sudut pandang tersebut dikenal sebagai wawasan nusantara. Wawasan nusantara tersebut berkaitan dengan cita-cita serta tujuan nasional bangsa Indonesia yang berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945. Wawasan nusantara juga menentukan bagaimana cara negara menggunakan kondisi geografis, sosial, budaya, sejarah, ekonomi, dan politiknya guna mencapai tujuan nasional. Dengan adanya wawasan nusantara, diharapkan dapat membangun rasa persatuan dan kesatuan dalam diri rakyat Indonesia kendati satu sama lain berasal dari suku, budaya, agama, dan ras yang berbeda.

Dari generasi ke generasi, wawasan nusantara berpotensi untuk mengalami pergeseran. Misalnya pada generasi yang lahir di pertengahan tahun 1990-an sampai awal tahun 2010 atau yang biasa disebut sebagai Generasi Z (lumrah disingkat menjadi Gen Z), pergeseran wawasan nusantara di era ini berhubungan dengan derasnya kemajuan zaman yang masuk ke Indonesia. Adapun, pergeseran yang dimaksud adalah ketika sebagian Generasi Z tidak menganggap penting wawasan nusantara dan mulai mengutamakan kepentingan individu ketimbang kepentingan nasional. 

Sejatinya setiap generasi memiliki sejarah dan ciri masing-masing. Gen Z hidup dan berkembang di tengah perkembangan teknologi, sehingga sering melakukan kegiatan yang berhubungan dengan media sosial dan teknologi. Untuk berekspresi pun, Gen Z cenderung mengeluarkannya melalui sosial media seperti Twitter, Instagram, dan aplikasi sejenisnya. Melihat keaktifan mereka dalam berselancar di sosial media, Gen Z cenderung mudah terpapar paham-paham serta budaya dari luar Indonesia. Hal tersebut akan berdampak pada kurangnya rasa cinta atau kepedulian mereka terhadap budaya negeri sendiri dan lebih memilih untuk mempelajari serta menerapkan budaya dari luar Indonesia dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sementara kita tahu, bahwa tidak semua budaya asing sesuai dengan nilai-nilai luhur serta tujuan nasional bangsa Indonesia. Di sisi lain, kita juga tidak bisa menutup diri dari segala bentuk kemajuan zaman.

Karena itu, untuk menjaga agar Gen Z tetap mempunyai wawasan nusantara dalam diri mereka, teknologi tersebut harus diarahkan kepada hal-hal positif. Misalnya dengan memperkenalkan kembali budaya Indonesia tapi dikemas dengan penyampaian yang menarik melalui sosial media, menayangkan film-film dokumenter tentang tempat-tempat bersejarah Indonesia, mengarahkan mereka untuk menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan produk-produk dalam negeri yang berkualitas serta unik dengan bantuan teknologi dan sosial media, memperkenalkan makanan-makanan tradisional yang juga dilakukan melalui sosial media, dan lain sebagainya. 

Karena Gen Z hidup bersama kemajuan teknologi dan sosial media, maka segala sesuatu entah itu budaya, sejarah, produk-produk dalam negeri, semua hal yang berhubungan dengan wawasan nusantara dapat diperkenalkan kembali melalui teknologi dan sosial media. Dengan mengetahui kembali wawasan nusantara, diharapkan agar rasa nasionalisme dan cinta tanah air dapat kembali terbentuk dan berkembang dalam diri Gen Z. Kemudian karena sumber daya manusia telah memiliki rasa nasionaisme dan cinta tanah air, negara pun dapat lebih mudah untuk membimbing mereka dalam menggunakan kondisi geografis, sosial, budaya, sejarah, ekonomi, dan politik guna mencapai tujuan nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun