Mohon tunggu...
najiba maisura
najiba maisura Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa prodi sastra indonesia, universitas pamulang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mencium Wayang: Simbolis dan Makna Mendalam dalam Tradisi jawa

18 Desember 2023   22:56 Diperbarui: 18 Desember 2023   23:45 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wayang adalah salah satu seni budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol. Budaya wayang meliputi seni peran, seni suara (musik), seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan juga seni perlambang dari zaman ke zaman juga merupakan media penerang, dakwah, pendidikan, pemahaman filsafat, serta hiburan. Dalam setiap lakon dapat diambil suri tauladan atau makna yang tersirat dan terurat dalam setiap lakon agar manusia dapat mengambil hikmahnya. Dengan demikian, peranan wayang lebih sebagai dasar filosofi manusia Jawa, disamping ajaran-ajaran yang disampaikan oleh pujangga Jawa. Wayang merupakan warisan budaya yang penuh dengan nilai-nilai tradisional, rangkaian ritual dan tradisi yang ditampilkan sebelum pertunjukan  tidak hanya menarik perhatian tetapi juga mengungkap kedalaman makna budaya Jawa. Salah satu tradisi yang menarik adalah momen mencium wayang sebelum dimainkan, yang sarat dengan simbolisme dan nilai budaya yang sangat penting. Tradisi ini merupakan bagian integral dari keseluruhan pengalaman wayang. Bagi masyarakat Jawa, mencium wayang merupakan tanda penghormatan yang mendalam terhadap boneka wayang, dan diyakini bahwa boneka wayang tidak hanya mewakili tokoh-tokoh dalam cerita wayang, tetapi juga memiliki makna simbolis yang dalam. Pentingnya tradisi ini tercermin dalam upaya revitalisasi nilai-nilai spiritual dan kesadaran akan keberadaan aksara Wayang. Mencium boneka dianggap sebagai bentuk persiapan mental yang menghubungkan pemain atau dalang dengan tokoh yang dimainkannya dalam pementasan. Ini akan  membantu Anda membangun hubungan emosional yang lebih dalam dan mempersiapkan  mental untuk memulai pertunjukan. Mencium wayang bukan sekadar ritual. Hal ini sebagai salah satu cara untuk menegaskan eksistensi budaya Jawa dengan kekayaan tradisinya. Tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi ini merupakan bukti nyata  kekayaan warisan budaya yang patut dilestarikan dan dihormati. Simbolisme dalam tradisi ciuman wayang  mencerminkan penghormatan terhadap kearifan lokal. Bagi masyarakat Jawa, wayang tidak hanya sekedar hiburan, tetapi juga sarana pemahaman nilai-nilai moral dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi ini menjadi pintu gerbang pemahaman filosofi dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita wayang. Dalam konteks keseluruhan, momen ciuman wayang  sebelum pementasan mewakili kedalaman dan kekayaan budaya Jawa. Ia memberi penghormatan kepada tradisi leluhur, menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional, dan memberikan dimensi spiritual pada pengalaman wayang yang tidak dapat diabaikan. Dengan demikian, tradisi mencium wayang sebelum pementasan merupakan salah satu bukti kesetiaan masyarakat Jawa terhadap warisan budayanya. Bukan sekedar ritual, namun juga sebagai pengingat akan pentingnya menjaga dan memahami nilai-nilai budaya yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari jati diri mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun