Mohon tunggu...
najhwa jananti alfi
najhwa jananti alfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Non Formal

Halo !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghapus Kekerasan dengan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan di Lingkungan Nonformal

22 Oktober 2024   03:00 Diperbarui: 22 Oktober 2024   03:06 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kekerasan terhadap perempuan merupakan masalah yang marak belakangan ini.Kekerasan yang dimaksud bukan hanya fisik saja namun psikologis juga penyebabnya.Banyak perempuan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga,terutama mereka yang tidak memiliki pekerjaan  akan di anggap tidak berharga.Situasi ini seringkali merendahkan martabat perempuan dan menjadikan mereka sebagai sasaran kekerasan.Pendidikan pemberdayaan perempuan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini, dengan memberikan akses pendidikan yang fleksibel,peningkatan keterampilan dan pengetahuan  yang dapat menunjang kualitas hidup,mengembangkan kepercayaan diri,kesadaran diri perempuan dan membangun hubungan sosial serta menjaga kesehatan fisik dan mental.

Pertama, pendidikan di Indonesia telah berkembang,namun banyak perempuan,seperti ibu rumah tangga yang saat ini kesulitan dalam pemenuhan akses pendidikan, sehingga hanya mendapatkan pengetahuan terbatas.Pendidikan nonformal melalui kursus,pelatihan,program literasi yang sangat fleksibel segi waktu dan metode membantu ibu rumah tangga yang mempunyai tanggung jawab dan pekerjaan untuk berpartisipasi dalam pendidikan.Pendidikan yang fleksibel memungkinkan perempuan dapat mengakses pembelajaran di luar lingkungan formal, bagi yang tidak dapat menghadiri sekolah karena kekerasan atau diskriminasi.

Kedua, pendidikan pemberdayaan perempuan juga memberikan informasi-informasi tentang hak-hak mereka,hukum perlidungan, dan cara-cara untuk melawan kekerasan.Dengan pengetahuan yang didapatakan menjadi perempuan mandiri,berbibawa dan dihormati di masyarakat.Selain itu, pendidikan keterampilan melalui keterampilan praktis bisa didapatkan mudah.Contohnya, pemasaran digital menggunakan perkembangan teknologi hanya dilakukan di rumah, memasarkan suatu dengan media online seperti tik tok,instagram dan media lainnya yang dapat membantu perempuan secara finansial dan mandiri, sehingga mengurangi ketergantungan pada keluarga ataupun pihak lain yang menjadi salah satu faktor risiko kekerasan rumah tangga.Kemandirian seperti ini langkah penting dilakukan perempuan terhadap kekerasan dan diskriminasi yang sering dialami.

Selanjutnya,kekerasan memiliki dampak serius mengancam integritas fisik dan psikologis seseorang yang mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.Seperti, munculnya tindakan menyakiti diri sendiri,depresi,dan upaya bunuh diri.Minsalnya, terdapat korban sodomi di pesantren dipekosa oleh gurunya sendiri yang menimbulkan hilangnya kepercayaan diri korban.Pendidikan pemberdayaan perempuan membantu proses penyembuhan dan pemulihan terutama bagi mereka yang trauma.

Disisi lain diberikan juga kegiatan pendidikan berbasis komunitas, di mana individu dapat berbagi pengalaman,mendengarkan cerita dan merasa saling terhubung, sehingga memulihkan kepercayaan diri dan membangun kesadaran dirinya.Melalui kegiatan pendidikan nonformal seperti kelompok belajar,seminar,diskusi,perempuan dapat saling terhubung satu sama lain dengan memberikan pengalaman yang ada dan terjalinnya ikatan dukungan yang menguatkan dapat memberikan rasa aman serta membentuk kelompok dalam menekankan kekerasan dilingkungan mereka.

Terakhir, pendidikan pemberdayaan perempuan dapat menjaga kesehatan fisik dan mental.Karena didalam pendidikan mengajarakan perempuan tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.Dengan pengetahuan ini, mendorong perempuan lebih siap menghadapi akibat dari kekerasan dan meminta bantuan medis atau psikologis.Pendidikan kesahatan juga mencegah dampak jangka panjang dari kekerasan dengan pemberian pengetahuan yang lebih mendalam.

Oleh karena itu, pendidikan non formal melalui pemberdayaan perempuan berdampak efektif dalam mengatasi permasalahan kekerasan dan meningkatan kualitas hidup perempuan.Dengan akses pendidikan yang lebih fleksibel,peningkatkan pengetahuan dan keterampilan,pengembangan kepercayaan diri dan membangun jaringan sosial,serta menjaga kesehatan fisik dan mental.Agar memperoleh pengetahuan yang relevan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari  yang mendukung mereka dalam memberantas kekerasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun