Mohon tunggu...
Najamuddin Kgs
Najamuddin Kgs Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru disalah satu SMK Negeri Kabupaten OKU

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mendidik dengan Uswahtun

3 Maret 2016   09:59 Diperbarui: 4 Maret 2016   09:51 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengamati posting di sosmed akhir-akhir ini, sedikit banyak telah mengusik hati saya sebagai pendidik, bagi saya pribadi hal hal yang sempat terbaca dalam link tautan di wall, masuk inbox dan apapun sehingga menggerakkan Netra dan pikiran untuk membaca dan mengkaji saya tafsirkan adalah didikan dari Maha Segala galanya ( Baca  : "ALLAH"), agar saya terus berusaha untuk berobah dari waktu ke waktu menjadi lebih lebih lebih baik dari waktu waktu sebelumnya.

Berita berita yang mengabarkan bullying terhadap peserta didik, terhadap prilaku prilaku masyarakat/khususnya generasi muda yang butuh arahan oleh insan insan yang duduk dalam lembaga lembaga pendidikan non formal, ( pandangan saya semua bisa menjadi guru dalam arti luas / baca juga disini , telah membuka pikiran saya, bahwa cara cara demikian kadang telah menghantarkan kita ke sifat sifat UJUB, merasa paling berkuasa, merasa paling benar dan paling segala galanya, sementara di sisi lain ada kontra respon yang menyerang sang pelaku, 

Agama Islam yang diturunkan oleh Allah lewat perantara Malaikat Jibril Kepada HambahNYA yang terpilih Nabi Muhammad Rasulullah SAW, beliau adalah GURU utama dan pertama Umat Islam, yang mengajarkan ayat ayat Al Qur an, tercermin dari seluruh perkataan, perbuatan dan tingkah laku secara global, semua yang di ajarkan Allah terpancar dari Uswatun Hasanah dalam Diri Rasulullah. suatu yang sangat luar bisa walau beliau telah ratusan tahun telah tiada, namun ajaran ajaran Islam dan kerinduan terhadap sosok beliau masih selalu membayang bagi semua umat beliau, lewat ilmu ilmu dan kabar berita keteladanan beliau, lewat wasilah wasilah guru guru yang terpilih ( Ustadz, Kiyai Kiyai yang "Istiqomah dalam Islam")

Belajar dari kasus di atas, dan menyimak salah satu motto dari Organisasi Profesi, BERANI JADI GURU HARUS BERANI BELAJAR, tulisan ini saya pribadi mencoba meng_aktualisaikan dalam aktsi real bukan dari hanya sekedar MOTTO, saya mencoba terus belajar dan belajar, satu sisi dari pelajaran dalam tulisan ini, saya menafsirkan agar tidak menggiring dalam zona UJUB dan MUNAFIKUN, saya mencoba mengambil dari sisi USWAHTUN ( CONTOH KETELADANAN ), 

Terlalu berat memang kalau kita ulas secara luas, apa yang kita sampaikan lewat Lisan, nasehat nasehat, motivasi motivasi kehidupan yang awalnya berniat baik, tidak mustahil mala jadi bumerang menyerang diri kita, bila apa yang kita sampaikan lewat lisan SANGAT BERTENTANGAN dengan apa yang tercermin dari sikap dan perbuatan real, berikut ini beberapa kasus dan contoh dari penafisran saya antara ucapan dengan lisan dan dengan uswahtun, yang menjadi kontradikstif.

mendorong orang agar untuk hidup "sukses" apakah saya hidupnya sudah benar benar sukses dalam arti yang sebenarnya, sebab kadang arti dan makna kesuksesan setiap individu sangat relatif?

  • bila saja kesuksessan di ukur melimpahnya harta, Jika kekayaan bisa membuat seseorang bahagia / sukses tentunya ADOLF MERCKLE orang terkaya di Jerman tidak akan menabrakan tubuhnya keperlintasan kereta api 
  • Tau MICHAEL JAKSON? king of pop yang mendunia ? dengan suara bagusnya yang menjadi pemikat bagi penggemarnya? .Tentunya ketenaranyapun luarbiasa bukan ? Tapi jika ketenaran bisa membuatmu disebut sukses / bahagia tentunya Michael jakson tidak akan minum obat tidur hingga overdosis
  • Tau MARILYN MONROE gan? sensual , menggoda dan kecantikanyapun bener-bener luarbiasa . Tapi , jika kecantikan bisa membuatmu disebut sukses karena pandai merawat dengan biaya selangit maka MARILYN MONROE tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga mati overdosis.
  • G vargas adalah presiden brazil . Tentunya dia memegang kekuasaan tertinggi disana . Tapi, anda tau? tentunya jika kekuasaan bisa disebut suatu kesuksesan menciptakan kebahagian , G VARGAS mungkin tidak akan menembakan peluru dengan pistol kearah jantungnya.
  • Baru baru ini kita pasti terkejut saat mengetahui aktor komedi yang paling kita kenang dari film lucu + komedinya "JUMANJI" . Iya, aktor yang diperankan oleh ROBIN WILLIAMS dengan aksi lucunya difilm jumanji yang gak akan bisa kita lupakan telah pergi . Siapa sangka? orang yang terlihat suksrs dengan karya besarnya ini ternyata belum tentu benar-benar BAHAGIA . dan mana mungkin ROBIN WILLIAMS bunuh diri bukan? 

Di atas hanya beberapa kasus dari kesalahkaprahan proses didikan dengan motivasi yang salah arah, beberapa kasus yang hangat akhir akhir ini, seperti kasus kasus yang berakhir di meja HIJAU dan KPK, secara tidak langsung menurut saya akibat dari proses pendidikan yang salah YANG LEBIH DOMINAN MEN"TUHAN"KAN UANG DAN HARTA.  sehingga mendorong mereka untuk menunjukkan jati diri menjadi orang orang yang sukses YANG SALAH KAPRAH, 

Alhamdulillah saya dilahirkan dalam ISLAM, dan banyak terhubung dengan sahabat sahabat yang mendorong saya untuk secara bertahab istiqomah pada tuntunan, tidak terjebak dengan penomena penomena semu, saya tidak terlalu menghawatirkan rezeki karena Agama Islam sudah mengajarkan bahwa semua Makhluk Allah sudah ada rezeki masing masing, yang patut kita kawatirkan cara cara menggapai rezeki tersebut sesuai tuntunan atau tidak?, mau rezeki yang tercukupi, Islam mengajarkan untuk benar benar bertaqwa kepada Allah ( salah satu contoh dari surah At Thalag 1 - 3 ),

Kembali kepada judul di atas, lalu uswatun mana yang harus kita pegang?, penafisran saya hanya terus menerus menggali Uswatun Hasanah Rasulullah Muhammad SAW, karena semua prilaku, ucapan dll lain lain merupakan penjabaran dari Ayat ayat suci Al Qur an, lewat wasilah inilah akan kita dapatkan beberapa tuntunan dari sumber asal yaitu Al Qur an.

wallahualam Bishowab

tulisan ini lanjutan dari tulisan saya sebelumnya klik disini 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun