Mohon tunggu...
Najah Muchsin Sanin
Najah Muchsin Sanin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Sebagai seorang mahasiswi yang penuh semangat dan berjiwa kreatif, saya menemukan kebahagiaan dan pemenuhan diri dalam dunia menulis. Saya sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas negeri. Meskipun dunia akademis memiliki tantangan dan tuntutan yang tinggi, saya selalu menemukan waktu untuk mengembangkan softskill maupun hardskill saya, salah satunya dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Membuka Peluang: Kerangka Kerja Mobile Business Intelligence untuk UKM dalam Ekonomi Berkembang

23 November 2023   13:42 Diperbarui: 23 November 2023   13:48 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay 

 Dalam lanskap bisnis yang terus berkembang, pencarian alat pengambilan keputusan cerdas telah menjadi pusat perhatian. Artikel berjudul "Development of Mobile Business Intelligence Framework for Small and Medium Enterprises in Developing Countries" pada jurnal "International Symposium on Computational and Business Intelligence ", memimpin perjalanan revolusioner ke dunia Mobile Business Intelligence (MBI) untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di negara berkembang, dengan fokus khusus pada lanskap unik di Afrika Selatan dan Nigeria. Para peneliti memulai eksplorasi sistematis, menggunakan Analisis Teks, Analisis Komponen Utama (PCA), Analisis Faktor Konfirmatori (CFA), dan Pemodelan Persamaan Struktural (SEM) untuk membangun kerangka kerja yang komprehensif dan memahami faktor-faktor yang tidak dapat diabaikan untuk pengembangan MBI.

Terlibat dengan Realitas Bisnis

Eksplorasi dimulai dengan pengakuan terhadap tantangan yang dihadapi oleh UKM di negara berkembang, khususnya keterbatasan adopsi sistem Business Intelligence (BI). Ini membuka narasi yang mengesankan, menggambarkan gambaran potensi transformatif yang dimiliki MBI bagi perusahaan-perusahaan ini. Saat narasi berkembang, itu mengungkapkan mozaik faktor yang krusial untuk pengembangan kerangka kerja MBI dalam konteks UKM, yang ditemukan secara cermat melalui eksplorasi konten.

Para penulis menyoroti manfaat beragam MBI, merajut sebuah tapestri yang mencakup aksesibilitas, kegunaan, kolaborasi, dan peningkatan produktivitas tenaga kerja. Narasi ini tidak hanya menekankan potensi MBI tetapi juga menyoroti kesenjangan yang ada dalam penerapannya, terutama dalam konteks perusahaan kecil.

Mengurai Kompleksitas: Dari 70 Faktor menjadi Kerangka yang Disuling

Analisis teks, yang berfungsi sebagai kompas untuk perjalanan intelektual ini, menggali kumpulan faktor sebanyak 70 yang terkait dengan penyebaran MBI di UKM di negara berkembang. Melalui lensa Analisis Teks, kekayaan ini disuling menjadi koleksi 49 faktor yang lebih terfokus, menetapkan panggung untuk eksplorasi yang lebih mendalam.

Rumitnya faktor-faktor ini lebih jauh diurai dengan menggunakan Analisis Komponen Utama (PCA). Pilihan metodologi ini bukan hanya alat statistik; itu menjadi perangkat penceritaan, mengkategorikan dan menguraikan kompleksitas dalam faktor-faktor yang diidentifikasi. Narasi ini dengan lancar beralih dari eksplorasi banyak faktor menjadi seleksi terpilih dari 38 faktor, masing-masing memainkan peran sentral dalam membentuk lanskap MBI untuk UKM.

Merancang Masa Depan: Pengembangan Kerangka Konseptual

Dengan 38 faktor sebagai batu penjuru, para peneliti memulai konstruksi kerangka konseptual. Fase perjalanan ini bukan hanya latihan akademis; ini adalah desain arsitektur solusi yang berjanji untuk merombak proses pengambilan keputusan untuk UKM. Kerangka konseptual ini tidak statis tetapi dinamis, beradaptasi dengan kompleksitas ekosistem UKM dalam ekonomi berkembang.

Saat kerangka konseptual mengambil bentuk, para peneliti merancang kuesioner, alat yang mengubah konstruk teoretis menjadi data yang nyata. Keandalan instrumen ini tidak dibiarkan begitu saja, tetapi diuji secara ketat menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS), mengungkapkan koefisien sebesar 0,841. Ini tidak hanya menegaskan keandalan kuesioner tetapi juga menjadi bukti metodologi yang ketat dalam perjalanan akademis ini.

Memvalidasi Visi: Analisis Faktor Konfirmatori dan Pemodelan Persamaan Struktural

Perjalanan melalui medan data tidak berakhir dengan kuesioner; meluas ke ranah Analisis Faktor Konfirmatori (CFA) dan Pemodelan Persamaan Struktural (SEM). Alat analisis ini adalah uji litmus, memvalidasi ketangguhan dan kohesi kerangka kerja MBI yang dikembangkan. Para peneliti tidak hanya menyajikan temuan; mereka menceritakan kisah validasi, di mana kerangka kerja konseptual berdiri teguh di bawah pengawasan ketat dari ketelitian statistik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun