Mohon tunggu...
Najah Muchsin Sanin
Najah Muchsin Sanin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Sebagai seorang mahasiswi yang penuh semangat dan berjiwa kreatif, saya menemukan kebahagiaan dan pemenuhan diri dalam dunia menulis. Saya sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas negeri. Meskipun dunia akademis memiliki tantangan dan tuntutan yang tinggi, saya selalu menemukan waktu untuk mengembangkan softskill maupun hardskill saya, salah satunya dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Masa Depan Mobilitas: Bagaimana Sistem Informasi Geografis (SIG) Mengarahkan Revolusi Transportasi

29 Agustus 2023   17:54 Diperbarui: 29 Agustus 2023   17:59 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era modern inovasi dan teknologi canggih, salah satu aspek kehidupan yang terus berkembang adalah mobilitas manusia. Revolusi transportasi telah menjadi tema sentral dalam narasi perkembangan sosial global, dan dalam usaha ini, Sistem Informasi Geografis (SIG) telah muncul sebagai pemimpin yang tak terbantahkan dalam membimbing transformasi di dalam industri transportasi. Melalui penggabungan data geografis dan teknologi informasi. Sistem Informasi Geografis (SIG) memiliki kapasitas yang signifikan untuk memfasilitasi mobilitas yang efisien, aman, dan berkelanjutan di masa mendatang.

Signifikansi Mobilitas dalam Era Modern

Mobilitas manusia adalah salah satu aspek paling penting dalam kehidupan kita, menghubungkan orang dengan tempat, sumber daya, dan peluang. Era kontemporer telah menyaksikan peningkatan dinamika, yang ditandai dengan urbanisasi yang cepat, pertumbuhan populasi, dan perubahan dalam preferensi mobilitas. Orang tidak lagi sekadar mencari cara untuk mencapai tujuan mereka; mereka juga mengharapkan perjalanan cepat, nyaman, dan sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan.

Namun, perkembangan ini juga telah membawa tantangan serius. Pusat-pusat perkotaan utama di seluruh dunia menghadapi berbagai tantangan seperti kemacetan lalu lintas yang persisten, pencemaran udara yang semakin parah, dan kerentanan terhadap perubahan iklim. Dalam konteks ini, menemukan solusi cerdas dan terpadu untuk tantangan mobilitas menjadi mendesak, dan di sinilah peran SIG masuk dalam permainan.

Integrasi Data Geografis dengan Teknologi Informasi

Sistem Informasi Geografis adalah kerangka kerja yang mengintegrasikan data geografis dengan teknologi informasi untuk menganalisis, memahami, dan memvisualisasikan hubungan spasial antara objek di lingkungan fisik. Dalam konteks mobilitas, Sistem Informasi Geografis (SIG) memiliki peran sentral dalam pengumpulan, pengelolaan, dan analisis informasi spasial yang berkaitan dengan transportasi. Informasi tentang jalan, transportasi publik, lokasi parkir, topografi, dan pola lalu lintas adalah contoh data yang dapat diintegrasikan ke dalam sistem ini.

Dengan penyediaan informasi semacam ini, Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat memberikan pemahaman yang signifikan dan komprehensif tentang kompleksitas pola mobilitas di suatu lokasi tertentu. Analisis SIG dapat mengidentifikasi titik-titik kemacetan lalu lintas, memprediksi pola perjalanan, dan bahkan menemukan kebutuhan akan infrastruktur tambahan. Misalnya, jika data menunjukkan bahwa kemacetan lalu lintas cenderung terjadi di persimpangan tertentu selama jam sibuk, tindakan dapat diambil untuk meningkatkan aliran lalu lintas di wilayah tersebut, seperti mengatur durasi lampu lalu lintas atau mengubah rute bus.

Revitalisasi Perencanaan Transportasi

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi revitalisasi dalam perencanaan transportasi berkat penggunaan SIG. Sebelumnya, perencanaan transportasi seringkali bergantung pada perkiraan umum yang mungkin tidak selalu akurat. Namun, dengan SIG, perencanaan transportasi menjadi lebih tepat dan terperinci.

SIG memungkinkan pengembangan model simulasi kompleks untuk menguji berbagai skenario. Ini memungkinkan perencana transportasi untuk mengidentifikasi dampak dari keputusan yang berbeda, seperti menambah jalur bus baru, mengubah rute kereta api, atau memperkenalkan zona bebas emisi. Dengan demikian, kemungkinan hasil yang tidak berhasil dapat dikurangi sambil mengoptimalkan hasil yang menguntungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun