Mohon tunggu...
Naj Inay
Naj Inay Mohon Tunggu... -

radikalis karbitan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Matilah!

12 November 2010   22:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:40 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku tadah empu

Asbak, cinta dan darah

Empu, aku heran menyala di dada

Empu, aku tergodam palu tepat di palungku

Aku siksa batin

Sekejap nista rutin

Singgah dalam puntung rokok

Entah

Waktu

Meraja

Degup

Oh, bulan

Di gundukkan tanah

Aku bunuh diriku

Kelam keram

Binasa tak bermakna

Dendam membara dalam sekam

Bangkitkan aku, waktu

Derukan derap langkah pemburu

Terabas jahanam menggilas manja-manja jendela

Sapu ginju malu-malu

Hajar bedak pura-pura menegak

Sialan! Aku oleng

Sayup bunyi setan merayu

Dalam rentang lama aku tak ada di sana

Di mana hantuku?

Ah, merah masih menyala

Tersisa di bagian keranda

Tidak!

Jangan ucap aku

Jangan sebut daku

Tiarap!

Sunyi hendak menembak

Laknat!

Aku bilang jangan khianat

Ini negeri, ini berdaulat

Kau bukankah kau telah tiada?

Aku telah tidak ada

Kini kembali pada sewujud

Apa pantas disebut-sebut hidup

Dan …

Manusia?

Atau zombie merangkak

Kembali berbiak

Di ubun-ubun ketus kalimat

Menanak dan masak

Lalu abu

Gosong dimakan jam-jam

Tetapi, simak!

Gelegat makhluk tak tahu diri ini

Masih menggeliatkan pagi

Dan memutar weker

Membunyikan nyanyian cekam

Dalam kamar sempit

Saling berhimpit

Hidup mati sengit membelit

_________oktober dua kosong satu kosong__________

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun