Mohon tunggu...
Naili izza
Naili izza Mohon Tunggu... Lainnya - :)

Masih belajar :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Masa

3 Juni 2020   20:00 Diperbarui: 3 Juni 2020   20:07 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perkara huru hara
Manusia dalangnya
Perkara jatuh bangun
Tuhan adanya

Bukankah pilihan selalu ada?
Tepuruk atau bangkit
Mencuat atau tenggelam
Berlari atau terdiam

Bukankah kesempatan juga selalu ada?
Lalu untuk apa menunggu
Beradu pada waktu
Hingga masa jadi benalu

Konon katanya kodrati
Namun beranjakpun tidak
Hingga pada masanya
Hancur ada padanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun