Mohon tunggu...
Naiyira AmeliaYasmin
Naiyira AmeliaYasmin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia

love to learn everything

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UPI 2023 Nawasena: Mengurangi Angka Stunting Bersama Kelurahan Kebon Lega dengan Program Budikdamber

5 Maret 2023   23:30 Diperbarui: 5 Maret 2023   23:37 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandung - Kasus kekurangan gizi atau stunting di Kota Bandung masih cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021. Menurut data SSGI 2021, stunting di Kota Bandung berstatus kuning dengan prevalensi mencapai 20-30 persen.

 Secara presentase, menurut data yang sama, kasus stunting di Kota Bandung saat ini mencapai 26,40 persen. Berdasarkan data tersebut, Kota Bandung masih termasuk dalam 10 besar kabupaten dan kota dengan prevalensi stunting tertinggi di Jawa Barat, di bawah Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung Barat, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Cirebon. 

Stunting pada balita terjadi karena kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu lama, sehingga mengorbankan pertumbuhan linier. Untuk memenuhi kebutuhan gizi balita yang tumbuh pesat, diperlukan asupan protein yang cukup. 

Tidak semua keluarga dapat memenuhi kebutuhan protein setiap waktu untuk konsumsi sehari-hari dalam tiga kali sehari. Hal ini terjadi karena selain bahan pangan sumber protein mahal, juga memerlukan tempat penyimpanan agar bahan pangan tidak rusak.

Upaya pencegahan dan pengurangan angka stunting di kota Bandung khususnya kelurahan Kebon Lega telah direalisasikan melalui program pemerintah BUDIKDAMBER yaitu akronim dari Budidaya Ikan dalam Ember. Budikdamber dikembangkan oleh Bapak Juli Nursandi, S.Pi, M.Si dari Politeknik negeri Lampung. 

Teknik ini merupakan teknik pengembangan dari aquaponik dimana ikan dan tanaman tumbuh dalam satu tempat. Solusi ini didapat untuk mengatasi masalah lahan dalam budidaya tanaman dan ikan. Budikdamber cocok untuk wilayah perkotaan dimana lahan pekarangan pun sudah semakin sempit, kualitas dan kuantitas air nya juga sudah semakin berkurang. Budikdamber bisa juga diterapkan untuk mengatasi solusi pangan masa depan.

Pada hari Kamis, 9 Februari 2023 saya berkesempatan untuk mengunjungi langsung salah satu RW di kelurahan Kebon Lega yang sedang panen kangkung. 

"untuk media tanam nya kita menggunakan Ember 80 Liter, Gelas Plastik, Arang Batok Kelapa, Kawat, Solder, Benih Lele, Bibit Kangkung, dimana ember yang berisi lele diatasnya dibuat sedemikian rupa agar bisa ditanam bibit kangkung tersebut" ujar Dewi. Masyarakat kelurahan Kebon Lega rupanya sudah sangat paham dan teredukasi dengan adanya program BUDIKDAMBER ini. "Sebelumnya memang sudah ada sosialisasi dari RW ke RW oleh pemerintahan" ujar pak RW setempat. 

Panen kangkung dapat dilakukan. setelah 3-4 minggu, sedangkan panen selanjutnya berjarak 10-14 hari. Kangkung dengan nutrisi yang cukup bisa dipanen terus selama 4 bulan. Ikan lele dapat dipanen setelah dua bulan (tergantung kualitas benih ikan dan pakan pelet yang diberikan).

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun