Mohon tunggu...
Erwin Mustika Sari
Erwin Mustika Sari Mohon Tunggu... -

write is my second world, but i do think that i feel more life with all those words. If in the real I silent, I don't in my write world. But they(almost of my close people)said that am great in telling the story, orally. There are two-against things grow up in me. Hard willingness in my head and soft-feeling in my heart. \r\nI am enjoying my learning in education world to be an educator to build y nation\r\nWeel, i start my new journey here. Welcome :D

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Naik Pesawat itu…

18 Juni 2013   01:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:51 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Well, sebagai anak rantau yang berasal dari seberang pulau—terpisah selat lebih tepatnya—ditambah aku adalah pemegang kuat prinsip ekonomi—setidaknya dalam hal mengirit ongkos perjalanan—tentu bukan hal yang gampil untuk memutuskan berwara-wiri antar pulau dengan terbang.

Tepatnya 26 Nopember 2011, Garuda berhasil menerbangkanku menuju salah satu mimpi terbesar. Mimpi itu pernah aku tulis dalam binder, semasa SMA dulu. "Ikut lomba puisi nasional dan terbang ke Bali", itulah yang aku tulis saat itu. Taaraaaa! Garuda menerbangkanku menuju dua mimpi dalam satu masa.

Saat deru roda pesawat mulai menggulung, saat itu juga ada getar diseluruh badan. Awalnya, kukira getar ini hanya terjadi padaku yang tengah gugup. Ternyata ini terjadi pada seluruh badan pesawat dan badan penumpang. Ya, inilah proses yang disebut sebagai lepas landas. Perlahan lalu mulai stabil dan sama ternyata rasanya seperti naik bis. Dudukku yang tepat berada disisi jendela membuatku leluasa untuk memandang kerlip lampu kota Jakarta yang kian lama kian mengecil menjadi titik. Indahnya… pernahkah melihat bintang yang tengah bertaburan? Nah ini seolah bintangnya ada di bumi.

Tak lama setelahnya, aku mulai menikmati suasana ngambang di udara. Tidak sampai 3 jam, sudah ada peringatan untuk bersiap karena pesawat akan segera landing.

Begitulah, sekejap, nyaman dan bersahaja. Sapa ramah dari segenap pegawai menjadi penyejuk perjalanan.

Dua tahun setelahnya, aku berhasil menjadi salah satu delegasi Indonesia untuk Dubai dalam konferensi internasional bidang pendidikan. Haru bercampur bingung, harus naik apa dan bagaimana biayanya? Salah seorang teman dengan baik hati memberitahukan untuk mencoba mengirimkan proposal ke Garuda. Tahun lalu beliau berhasil mendapatkan bantuan untuk mengikuti konferensi internasional di luar negeri. Sayang, aku tidak punya cukup waktu. Namun hal yang aku takjub kan adalah  kepedulian Garuda untuk mendukung mahasiswa Indonesia agar dapat bersaing di kancah Internasional, keterbatasan ekonomi tidak menjadi penghalang. Wah, Garuda memang peduli pendidikan... :)

Pengalamanku bersama Garuda tidak hanya sampai disini, Garuda juga mengundangku untuk datang ke pameran yang dibuka di JCC. Wal hasil, bersama teman-teman satu komunitas kami mendapat banyak sekali informasi bermanfaat mengenai fasilitas penerbangan baik dari Garuda sendiri maupun dari maskapai internasional lain. Saat itu Garuda sedang promo penerbangan ke Timur Tengah, sungguh menggelorakan mimpi yang selanjutnya---->Makkah Almukarromah. Mari kita berusaha, apakah Garuda akan kembali berhasil menerbangkanku ke mimpi itu? In shaa Allah, Man Jadda Wajada.

Mari berjibaku dengan darah dan keringat perjuangan :D #Tsaaahhh!

Jekardah, 17 Juni 2013

mencintaimu, Garuda Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun