Atau ada gambar seperti sisa-sisa ledakan bom, lalu diberi keterangan: "Astagfirullah, kembali terjadi ledakan di kota X/negara Y kemarin siang!" Padahal itu gambar beberapa tahun yang lalu di provinsi Z. Dan kemarin siang tidak terjadi apa-apa dimana pun.
Kelima. Pastikan berita memuat waktu yang spesifik. Misalnya, "telah terjadi ABC pada tanggal 1 Januari 2019". Sehingga kita bisa menelusuri, aoakah benar pada tanggal tersebut telah terjadi ABC?
Jika ada tulisan kemrin siang, tadi pagi, dsb., jangan langsung percaya!
Misalnya pada tanggal 10 kita menerima broadcast "Tadi pagi telah diberitakan...". Pasti kita berpikir kejadiannya tanggal 10 pagi. Nah kemudian kita baru sempat mengirim ke orang lain keesokan harinya. Orang tersebut pasti berpikir kejadiannya tanggal 11. Di samping itu, kita tidak bisa mengecek kebenarannya karena tidak ada kepastian tanggal.
Bagaimana jika mendapat kiriman dalam bentuk video, bukan tulisan?
Ya sama saja. Simak baik-baik informasi apa yang disampaikan dalam video tersebut, lalu lakukan langkah-langkah di atas.  Dan ingat, jangan sebarkan sebelum  tahu kebenarannya.
Melakukan langkah-langkah tersebut mungkin terasa merepotkan. Namun, satu hoax yang berhenti kita sebarkan, berarti satu pula kontribusi kita dalam mencegah dampak negatif penyebarannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H