Mohon tunggu...
Naisila Cahyani
Naisila Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Halo nama saya naisila cahyani.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Universisalitas Dakwah Islam dan Tantangan Globalitas

24 Mei 2024   21:00 Diperbarui: 24 Mei 2024   21:37 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak

Dakwah Islam merupakan upaya penyebaran ajaran Islam yang bersifat universal, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Namun, dalam era globalisasi, dakwah menghadapi tantangan baru yang kompleks. Pertama, perkembangan teknologi informasi dan media sosial memudahkan penyebaran informasi, tetapi juga menyebabkan distorsi nilai-nilai Islam. Kedua, interaksi lintas budaya menuntut pemahaman kontekstual agar dakwah dapat diterima di berbagai belahan dunia. Ketiga, munculnya ekstremisme dan radikalisme mengancam citra Islam sebagai agama rahmatan lil'alamin. Untuk mengatasinya, diperlukan strategi dakwah yang adaptif, memanfaatkan teknologi modern, mempromosikan nilai-nilai universal Islam, serta mengedepankan toleransi dan perdamaian. Kolaborasi antara pemangku kepentingan, seperti ulama, akademisi, dan pemerintah, sangat penting dalam menyebarkan Islam yang ramah dan moderat di tengah globalisasi.

Kata Kunci: Dakwah Islam, Universalitas, Globalisasi, Teknologi Informasi, Toleransi, Perdamaian.

Abstract

  Islamic da'wah is an effort to spread Islamic teachings which are universal, covering all aspects of human life. However, in the era of globalization, da'wah faces new, complex challenges. First, the development of information technology and social media makes it easier to disseminate information, but also causes distortion of Islamic values. Second, cross-cultural interactions require contextual understanding so thada'wah can be accepted in various parts of the world. Third, the emergence of extremism and radicalism threatens the image of Islam as a religion of rahmatan lil'alamin. To overcome this, an adaptive da'wah strategy is needed, utilizing modern technology, promoting universal Islamic values, and prioritizing tolerance and peace. Collaboration between stakeholders, such as ulama, academics and government, is very important in spreading a friendly and moderate Islam amidst globalization.

Keywords: Islamic Da'wah, Universality, Globalization, Information Technology, Tolerance, Peace.

Pendahuluan

  Islam adalah agama yang mengajarkan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Ajarannya bersifat universal, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik spiritual, sosial, ekonomi, maupun politik. Dengan demikian, dakwah Islam menjadi kewajiban bagi setiap Muslim untuk menyebarkan risalah Islam ke seluruh penjuru dunia. Sejak awal kemunculannya, Islam telah menyebar ke berbagai belahan dunia melalui aktivitas dakwah yang dilakukan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW. Penyebaran Islam tidak hanya terbatas pada wilayah Arab, tetapi juga merambah ke kawasan Asia, Afrika, dan Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang terbuka dan dapat diterima oleh berbagai budaya dan peradaban. Di sisi lain, globalisasi juga membuka peluang bagi penyebaran dakwah Islam secara lebih luas dan efisien. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi memungkinkan pesan-pesan Islam dapat disebarkan ke seluruh penjuru dunia dengan lebih cepat dan mudah. Namun, hal ini juga menuntut para da'i untuk lebih adaptif dan kreatif dalam menyampaikan risalah Islam agar dapat diterima oleh masyarakat global yang majemuk.

  Namun, dalam era globalisasi saat ini, dakwah Islam menghadapi tantangan baru yang kompleks dan multidimensi. Pertama, perkembangan teknologi informasi dan media sosial yang pesat memudahkan penyebaran informasi, tetapi di sisi lain juga menyebabkan distorsi nilai-nilai Islam. Informasi yang beredar di dunia maya tidak selalu benar dan sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Bahkan, terkadang terjadi penyebaran paham-paham radikal dan ekstremis yang mengatasnamakan Islam. Kedua, interaksi lintas budaya yang semakin intens menuntut pemahaman kontekstual agar dakwah Islam dapat diterima di berbagai belahan dunia. Setiap budaya memiliki karakteristik dan nilai-nilai tersendiri yang perlu diakomodasi dalam penyampaian dakwah. Tantangannya adalah bagaimana menyampaikan pesan Islam secara universal tanpa menghilangkan nilai-nilai lokal yang positif. Ketiga, munculnya ekstremisme dan radikalisme yang mengatasnamakan Islam mengancam citra Islam sebagai agama rahmatan lil'alamin (rahmat bagi seluruh alam). Tindakan kekerasan dan terorisme yang dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal telah mencoreng wajah Islam yang sesungguhnya mengajarkan kedamaian dan toleransi. 

  Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan strategi dakwah yang adaptif dan kontekstual. Selain itu Dalam menghadapi tantangan global, umat Islam perlu mengedepankan sikap moderat, toleran, dan inklusif. Pemahaman yang komprehensif terhadap ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin harus terus ditanamkan dan disebarluaskan. Selain itu, kerjasama antar umat beragama dan budaya juga perlu terus diperkuat dalam rangka mewujudkan perdamaian dan keharmonisan dunia.Dakwah tidak hanya berfokus pada aspek spiritual semata, tetapi juga harus mampu menjawab tantangan-tantangan global yang dihadapi umat manusia. Oleh karena itu, para dai (juru dakwah) harus memanfaatkan teknologi modern dalam menyampaikan pesan-pesan Islam, seperti media sosial, aplikasi digital, dan platform online lainnya. Selain itu, dakwah Islam harus mempromosikan nilai-nilai universal yang terkandung dalam ajaran Islam, seperti keadilan, kesetaraan, toleransi, dan perdamaian. Dengan menekankan nilai-nilai tersebut, dakwah Islam akan lebih mudah diterima oleh masyarakat global yang beragam. Kolaborasi antara pemangku kepentingan, seperti ulama, akademisi, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil, juga sangat penting dalam menyebarkan Islam yang ramah dan moderat di tengah globalisasi. Kerjasama ini dapat menciptakan sinergi dalam mencegah penyebaran paham-paham radikal dan ekstremis, serta mempromosikan wajah Islam yang sebenarnya.

  Dalam menghadapi tantangan globalitas, dakwah Islam harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip universal Islam, seperti keadilan, kesetaraan, toleransi, dan perdamaian. Dengan demikian, dakwah tidak hanya menjadi sarana penyebaran ajaran Islam, tetapi juga menjadi jembatan untuk mewujudkan perdamaian dan harmonisasi kehidupan umat manusia di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun