pembunuhan karakter? Atau belum pernah sama sekali? Sederhananya, pembunuhan karakter itu hampir mirip dengan tindakan bullying. Namun, ada beberapa perbedaan penting. Jika bullying seringkali menargetkan orang-orang yang dianggap lemah atau tidak berdaya, pembunuhan karakter biasanya ditujukan kepada orang-orang yang memiliki kekuasaan atau status sosial tinggi.
Pernah dengar tentangPembunuhan karakter ini merupakan upaya untuk merusak reputasi seseorang dengan menyebarkan informasi yang tidak benar atau memutarbalikkan fakta. Contohnya, ada yang sengaja melebih-lebihkan cerita atau memanipulasi fakta untuk membuat orang tersebut terlihat buruk di mata publik. Ini adalah bentuk pencemaran nama baik yang dilakukan dengan tujuan spesifik: agar publik menjadi tidak suka dan kehilangan kepercayaan terhadap orang yang diserang.
Nah, biasanya pembunuhan karakter terjadi dalam konteks persaingan. Misalnya, antara pesaing di dunia politik, bisnis, atau bahkan di antara teman yang bersaing di tingkat yang sama untuk mendapatkan keuntungan.Â
Tujuannya adalah untuk menjatuhkan lawan secara reputasi, yang dapat mempengaruhi posisi dan status orang yang melakukan serangan. Jadi, ini bukan hanya soal membuat seseorang terlihat buruk, tetapi juga tentang memperbaiki posisi atau keuntungan bagi pelaku serangan.
Ketika berbicara mengenai pembunuhan karakter, hanya ada satu nama yang selalu teringat di benak saya. Yup, Anies Rasyid Baswedan. Siapa yang tidak kenal dengan bapak satu ini?Â
Anies Baswedan merupakan seorang akademisi, aktivis, dan politikus Indonesia yang memiliki rekam jejak kepemimpinan lengkap sejak masa kecil. Anies dikenal sebagai sosok yang berintegritas, dapat dipercaya, cerdas, tegas, dan berani. Memiliki kemampuan untuk membuat perubahan, bersikap inovatif, memimpin di saat krisis, dan membuat kebijakan yang tepat serta cepat. Ia juga memahami persoalan di akar rumput rakyat dan mampu menghadapi tantangan di tingkat global.
Perjalanan penuh liku Anies Baswedan tidak luput dari upaya pembunuhan karakter tanpa henti yang menghampirinya. Sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, hingga saat menjadi Calon Presiden di Pilpres 2024, pembunuhan karakter terhadap Anies masih terus dipelihara secara sistematis. Meskipun begitu, Anies memilih untuk menghadapi tantangan ini dengan kepala tegak, dan membuktikan bahwa Ia tidak mudah terpengaruh oleh berbagai upaya untuk menjatuhkan reputasinya.Â
Seringkali di platform X, TikTok, dan Instagram terlihat produksi fitnah yang sangat masif untuk mematikan karakter Anies Baswedan. Membacanya saja sudah cukup menakutkan, apalagi mengalaminya. Namun, daripada melaporkan penyerangan yang terus menerus merugikan dirinya, Anies Baswedan hanya tetap menunjukkan keteguhan yang justru menjadi dianggap mengesankan.
Salah satunya, Anies memilih untuk membuat langkah bijak dengan meluncurkan sebuah website dengan nama fitnahlagi.com
Website ini dirancang untuk menunjukkan fakta-fakta akurat tentang dirinya dan memberikan klarifikasi terhadap hoaks serta fitnah yang terus-menerus menyerangnya.Â