Mohon tunggu...
Ain Aini
Ain Aini Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Perindu Hujan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diakah Lelakiku?

5 Oktober 2013   17:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:57 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh : Naira el Ain
Tarian gerimis dan rona mentari
Sebuah pertemuan yang menjelma pelangi
Meluruhkan hatiku seperti rintik hujan yang melarutkan debu jalanan

"Siapakah yang telah mencuri separuh hatiku? Langitkah dia? Awankah? Mentari? Angin? Bintang? Ataukah Lautan hitam?"

Aku menyatukan rasa dalam kasih saat kau titipkan sebongkah hati
Tapi duri-duri kau tebarkan di seluruh jalan darahku
Percintaanku terpuruk, menjadi serpihan kenangan

Kucoba merangkainya kembali di lubang ingatanku, tapi keping-keping itu jatuh berserakan karena tak kutemukan kait yang bisa merekatkannya

Aku mulai terkikis sunyi dan gelisah
Goresannya melukai setiap jengkal lorong nadiku
Sakit yang tersembunyi
Tanpa erang, tanpa rintih

Dalam sekejap hatiku terlubangi
Acap kureguk pikiranku selagi dahaga menyerang tiada henti

"Penyamunkah yang telah merampas hatiku?"

Kurasakan api menjilati tubuhku, menjerang akal sehatku
Hingga pandangan buasmu serupa lautan teduh dalam pandanganku

"Berbunga atau meranggaskah benih-benih kasihku?"

Lama...
Tersadarku dari mimpi panjang itu
Menyiakan waktu-waktu yang telah terjalani
Tak ada lagi yang tersisa diantara serpih kasih yang ternoda
"Diakah lelakiku? Ataukah hanya badai yang memporak-porandakan hidupku?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun