Mohon tunggu...
Naira Dewanti
Naira Dewanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka membaca buku ber genre Psychology.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bullying : Ancaman Bagi Dunia

27 Desember 2024   11:53 Diperbarui: 27 Desember 2024   11:53 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

            Bullying menjadi salah satu permasalah di dunia saat ini. Bullying merupakan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk menyakiti perasaan korban dengan ucapan atau kekerasan fisik. Hal ini dilakukan oleh orang yang memiliki kekuasaan yang lebih tinggi atau kuat, sehingga dapat menyalahgunakan hal tersebut.

            Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkap, ada sekitar 3.800 kasus perundungan di Indonesia sepenjang 2023. Data tersebut meningkat signifikan disbanding data tahun sebelumnya. Sayang sekali, kasus perundungan meningkat tiap tahunnya.

            Bullying dikalangan pelajar menjadi hal yang dianggap biasa di zaman sekarang ini. Kadang para pelajar yang menjadi pelaku bullying mengaku apa yang mereka lakukan hanya sebgai lelucon. Akan tetapi, berbeda dengan korban. Orang yang di bully merasa bahwa tindakan yang dilakukan oleh pelaku menyakiti perasaan maupun fisik.

            Dampak bullying bisa berakibat fatal jika tidak segera dituntaskan. Orang yang terkena bullying akan yang mengalami insecure, yaitu perasaan tidak percaya diri dan selalu merasa kurang dengan kemampuan yang mereka miliki. Akibatnya, prestasi di sekolah bisa menurun. Para korban biasanya diancam oleh pelaku untuk tidak mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Korban hanya bisa diam dan depresi jika mendapatkan hal tersebut.

            Para orang tua seharusnya lebih memerhatikan pergaulan anak dimanapun. Peran orang tua sangatlah penting agar anak tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang salah atau menjadi korban dari pelaku bullying. Orang tua harus aktif untuk menanyakan kabar sang anak, tidak hanya masalah pelajaran dan lainnya. Anak juga perlu diperhatikan dalam penggunaan media sosial. Bullying tidak hanya terjadi secara langsung, tetapi di zaman sekarang bisa dilakukan di sosial media. Banyak sekali ujaran kebencian yang beredar seperti hinaan pada fisik seseorang yang dinilai kurang sempurna.

            Ada beberapa cara untuk mencegah bullying, seperti memberikan sanksi keras, mempeberikan pendidikan tentang buruknya bullying, memberikan contoh perilaku positif terhadap anak, mengajarkan anak pentingnya sifat empati, membangun hubungan yang baik dengan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun