Mohon tunggu...
Irpan Sopian
Irpan Sopian Mohon Tunggu... profesional -

Saya seorang yang sedang belajar menulis, mencari pengalaman, wawasan yang positif, teman yang banyak. Yang terpenting: saya berikhtiar memberikan manfaat bagi semua orang. Saya yakin, kita bukan makhluk yang sempurna. Tapi berusaha memuliakan Yang Maha Sempurna...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Subhanallah ...

28 Juli 2012   15:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:30 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Subhanallah ...
Itulah yang ingin kututurkan,
Sucinya Engkau wahai pembimbingku,
Sempurnanya rencana – Mu,
Tiada satupun yang mengacaukan,
Kadang aku ingin begitu,
Indah terasa,
Bahagia kualami,
Terbayang di depan mata sejuknya surga,
Segala kenikmatan bermunculan seketika,
Kata – kata sejuk pun ikut menemani,
Begitu banyak bayangan – bayangan ketenangan jiwa,
Tak sedikit ketenteraman berbicara,
Tak ada itu penderitaan,
Sirna smua kesengsaraan,
Duka tidak ada sama sekali,
Keluh kesah tak pernah melanda,
Sepertinya kebencian gak mau menemui,
Semua menjauh,
Semua tak mau mendekat,
TAPI SEMUA,
Harus Engkau ACC,
Engkau yang punya Kuasa,
Engkau yang punya Cinta,
Kadang hati ini suka berburuk sangka,
Pada – Mu wahai Penasehatku,
Kadang jiwaku tak mau menerima,
Cinta dari – Nya,
Sungguh aku ingin seperti itu,
Aku ingin bercita,
Aku ingin mendapat cinta,
Tak ingin berduka,
TAPI WAHAI ALLAH ...
Engkau maha Kuat,
Aku tak kuat melawan – Mu,
Sungguh aneh memang hidup ini,
Ada Tuhan, ada aku ...
Oh Ilahi ...
Maafkan jiwa liar ini,
Maafkan Hati penuh debu ini,
Sucikan diri ini dengan sifat – Mu yang maha Mulia,
Duh Gusti ...
Bimbing slalu jiwa ini,
Kepada siapa lagi jiwa ini harus mengeluh ?
Cintailah jiwa lemah ini,
Anugerahkan jiwa ini dengan embun – embun cinta – Mu,
Biarkan aku meresap dalam keagungan – Mu,
Biarkan aku menempuh jalan Suci – Mu,
Biarkan kusendiri mencari misteri Cinta – Mu,
Berikan kepadaku cahaya – cahaya firman – Mu yang suci,
Tak apalah,
Jika tertusuk duri – duri kasih – Mu,
Semoga aku bisa meraih percikan – percikan nur – Mu,
Semoga aku mampu mendekap keinginan – Mu,
Aku rela jika harus pedih,
Luka karena sayatan – sayatan kasih sayang – Mu,
Oh Ilahi ...
Harus berapa banyakkah kutuliskan kalimat – kalimat cintaku pada – Mu ?
Cahaya – Mu maha di atas agung cahaya,
Allahu Akbar ...
Oh Ilahi tunggu aku di pintu rahmat – Mu,
Aku ingin kumpulkan kasih – Mu dulu ...



Yogyakarta
02 09 2005
19.27 – 19.59
http://puisisopian.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun