UNNES) melaksanakan kegiatan Edukasi Pengelolaan dan Pemilahan Sampah pada siswa Sekolah Dasar Negeri Srondol Kulon 01 dalam rangka program PKL MBKM SKM PENGGERAK Tahun 2024. Edukasi dilakukan pada siswa kelas 4A SD Negeri Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Kegiatan dilaksanakan pada Senin, 7 Oktober 2024 pukul 10.00 hingga 11.30 WIB. Kegiatan edukasi diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai pengelolaan dan pemilahan sampah sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa dalam menjaga lingkungan sekitar dengan pengelolaan dan pemilahan sampah yang tepat.Â
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang (Dalam kegiatan edukasi pengelolaan dan pemilahan sampah tersebut, materi yang disampaikan diantaranya yaitu mengenai pengertian sampah, pemilahan sampah, pentingnya pemilahan sampah, jenis-jenis sampah, prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), pengolahan sampah, serta pentingnya pengelolaan sampah. pada kegiatan sosialisasi tersebut, pemaparan materi disampaikan menggunakan media video edukasi, power point, poster, serta game. Dilakukan juga praktik pemilahan sampah berdasarkan jenisnya yaitu sampah organik, anorganik, serta sampah beracun berbahaya (B3). Â
Edukasi pengelolaan dan pemilahan sampah berjalan dengan lancar dan diikuti oleh 27 siswa. Siswa-siswi sangat aktif mengikuti kegiatan tersebut, dimana mereka aktif bertanya mengenai materi yang disampaikan serta mampu menjawab pertanyaan yang disampaikan. Siswa-siswi sangat antusias mengikuti kegiatan edukasi maupun game yang dilakukan. Dalam edukasi tersebut, game dilakukan dengan memberikan sticker berbagai jenis-jenis sampah baik organic, anorganik, maupun B3. Siswa kemudian menempelkan sticker pada lembar poster sesuai dengan jenis sampah.
 Â
Edukasi pemilahan sampah penting dilakukan karena pemilahan sampah merupakan hal dasar dalam pengelolaan sampah. Pemilahan sampah dari sumbernya sangat penting untuk dilakukan sebagai upaya pengelolaan sampah yang paling utama. Dengan melakukan pemilahan sampah dari sumbernya, hal tersebut akan memudahkan proses pengelolaan sampah yang dilakukan pada tahap selanjutnya. Hal ini dikarenakan sampah telah dipilah dari rumah atau dari sumbernya, sehingga sampah yang diangkut oleh petugas merupakan sampah sisa/residu maupun sampah yang tidak dapat dikelola. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi timbulan sampah yang masuk ke TPA agar tidak semakin menumpuk karena semua jenis sampah masuk ke TPA.
Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan siswa akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar khususnya lingkungan sekolah dan rumah serta dampaknya terhadap kesehatan maupun lingkungan sekitar, mengembangkan rasa tanggung jawab siswa terhadap sampah yang dihasilkan melalui tindakan nyata dalam pengelolaan sampah, sehingga pada akhirnya diharapkan dapat mendorong dan membentuk kebiasaan baik bagi siswa dalam  pengelolaan sampah yang tepat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H