Mohon tunggu...
Fauzan Linka
Fauzan Linka Mohon Tunggu... Sales - Pelajar

Bisa Karena Biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Bermasyarakat dengan Cara Jadi''takmir" Ada yang Berminat?

11 Desember 2015   15:08 Diperbarui: 11 Desember 2015   16:13 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah sebelumnya sudah ada yang mengetahui tentang definisi takmir ?  apa tugas-tugasnya ? apa manfaat-manfaat menjdi seorang takmir ? dan apa relasinya terhadap masyarakat sekitar ?  Di artikel ini saya sedikit berbagi tentang Takmir masjid. Istilah ini sudah tidak asing lagi khususnya bagi mahasiswa ataupun orang yang sering pergi ke masjid. Takmir sering di pahami sebagai seseorng yang menjaga dan mengurusi masjid serta segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan masjid.sedangkan tugas dari seseorang takmir yaitu membersihkan masjid mulai dari halaman, teras, mimbar, mengepel lantai, mebersihkan tempat wudhu, mengisi pengajian, adzan qomat, menjadi imam bahkan menjadi khotib.

Mengenai manfaat menjadi takmir tergantung orang yang menjadi takmir itu, dan biasanya takmir tidak bisa lepas dari hal-hal bermasyarakat, hbunganya dengan masyarakat cukup erat. Contoh pada saat bulan puasa atau perayaan- perayaan hari besar seperti idul adha dan idul fitri. Takmir lah biasanya yang akan diminta oleh kepala desa atau tokoh masyarakat untuk diminta membantu menyiapakan segala sesuatu contoh pada saat idul adha takmir bertugas menjadi panitia mulai dari pemotongan sampai pembagianya.

 Fenomena takmir sendiri sebenarnya bukan hal yang baru khususnya, bagi kota-kota besar di Indonesia seperti misalnya di Jogjakarta, karena banyaknya kampus-kampus baik itu perguruan tinggi negeri (UGM, UNY,UIN) atau perguruan tinggi swasta (UTY, UST DLL) di kota tersebut, tak heran jika hampir di setiap masjid di kota ini pasti ada yang namanya takmir, “menjadi seseorang takmir adalah sesuatu yang tidak terhitung nilainya, selain bisa belajar bermasyarakat, menjadi takmir juga selalu bisa sholat berjamaah dengan rutin dan sekaligus mencari bekal akhirat” ujar Abdul Wahab salah satu takmir di masjid di kota jogja. 

Walaupun istilah takmir erat dengan yang namanya marbot atau petugas yang membersihkan kamar mandi dan ain sebagainya, tapi ada sedikit perbedaan diantara keduanya, yaitu jika marbot membersihkan hampir seluruh bagian masjid, tapi jika takmir selain membersihkan seluruh bagian dri masjid takmir juga mengurusi segala faktor internal ( adzan,imam dll) maupun external ( menyebarkan undangan, mempin yasinan bahkan sering juga menjadi imam saat sholat jenazah).

meskipun tidak semua takmir melakukan hal seperti itu. Selain mengemban tugas-tugas seperti diatas, menjadi takmir juga dapat mengurangi beban kedua orang tua, karena takmir tinggal di masjid tanpa mengeluarkan biaya untuk bertempat tinggal lain dengan anak kos atau kontrak yang setiap bulan atau tahunya harus membayar kos belum lagi tambahan biaya listrik, selain gratis biasanya tokoh masyarakat sudah menyiapkan kamar atau rungan khusus bagi tamir beserta fasilitas yang cukup lumayan seperti, dapur, wifi, lemari, dll .bahkan biasanya takmir juga di beri bisyaroh oleh masyarakat atas pekerjaanya mengurus masjid, walapun tidak semua masjid melakukan hal yang sama.

Selain yang sudah di paparkan diatas takmir juga biasanya menjadi guru TPA (Taman pengajian anak ) sekitar lingkungan masjid sekalian mengamalkan ilmu yang telah didapatnya. Seperti yang di alami fauzi mahasiswa asal lampung yang lebih memilih menjadi takmir” Pada awalnya saya binggung mau nge-kos atau ngontrak bersama teman-teman, sudah biaya kuliah yang lumayan mahal, belum untuk beli makan dan keperluan lainya, jika dipikir-pikir mending jadi takmir yang tinggalnya gratis bahkan tak jarang diberi makan oleh jamaah, akhirnya saya lihat postingan di media sosial disalah satu masjid di sekitar uny, dan saya mencoba mendaftar dan alhamdulilah keterima, setelah melewati beberapa tes, seperti membaca al-qur’a, adzan, hafalan surat-surat pendek dll” ujar dia setelah penulis temui di masjid manhajul hidayah, catur tunggal, samirono, depok, sleman,diy. Senin, 30 oktober 2015, kemarin Sekian semoga bermanfaat..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun