Mohon tunggu...
Fauzan Linka
Fauzan Linka Mohon Tunggu... Sales - Pelajar

Bisa Karena Biasa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

GOR UNY Rayakan Idul Adha 1436 H

23 September 2015   07:01 Diperbarui: 15 April 2020   11:09 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="UNY"][/captio  

 

Selamat pagi, menjelang siang semoga tetap sehat selalu, senang sekali rasanya jika mendengar lantunan lantunan ‘’Allohhu Akbar Allohu Akbar Allohu Akbar La Ila Ha Illalloh Huwallohu Akbar Allohhu Akbar Wallillahilham” pagi ini di halaman gedung olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan sholat ied. Pada bulan ini ada peristiwa yang penting dalam kalangan umat islam yaitu idul adha, di mana sebelum merayakanya umat islam sangat di anjurkan untuk berpuasa demi menyempurnakan amalanya, apa saja puasa tersebut, tidak seperti perayaan idul fitri, yakni sebelum merayakanya umat islam wajib hukumnya untuk puasa satu bulan penuh atau 30 hari, walaupun tidak semuanya seperti itu , nah kalau dalam perayaan idul adha umat islam hanya di anjurkan untuk puasa tarwiyah dan arafah, dan dalam puasa ini juga termasuk puasa sunnah yang paling afdhal, selain puasa daud. Karena di dalamnya terdapat keutamaan-keutamaan yang sangat luar biasa. Langsung saja pada puasa tanggal delapan Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah, atau yang di namakan dengan puasa tarwiyah, keutamaanya yaitu mengahapuskan dosa satu tahun dan satu tahunnya  lagi atau yang dinamakan puasa sunah arafah yang tepatnya dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijah ini, keutamaanya adalah menghapuskan dosa dua tahun, yang di maksud di sini adalah, satu tahun sesudahnya dan satu tahun setelahnya dan pada tanggal 10 Dhuzhijah umat islam akan merayakan dengan sholat ied bersama dan menyembelih hewan qurban. Meskipun dalam Perayaanya umat islam tidaklah selalu bersamaan, hal ini di dasarkan pada, adanya dua ormas yang paling besar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama atau NU dan saudaranya yaitu Muhammadiyah, biasanya Muhammadiyah merayakanya lebih awal, walaupun seperti itu, yang penting kan tidak terjadi pertikaian di antara keduanya dan dengan ormas-ormas yang lain, dan dari pernyataan di atas, langsung dibuktikan hari ini, pada saat saya jalan-jalan di daerah kampus Universitas Negeri Yogyakarta(UNY). Teptanya di jalan Colombo warga sekitar berbondong-bondong melaksanakan ibadah sholat ied di gedung olahraga atau yang lebih akrab dengan sebutan (GOR). Hal ini terjadi karena umat islam di Indonesia pada tahun ini, dalam merayakan lebaran idul adha, atau yang identik dengan penyembelihan hewan kurban seperti sapi, kerbau dan kambing tidakah bersamaan dalam merayakanya, pasalnya Muhammadiyah merayakan pada tanggal 23September sedangkan nahdlatul ulama merayaanya pada hari kamis 24 september.

Walaupun menurut salah satu warga di sana yang melakukan sholat id hari ini akan menyembelih hewan kurban pada hari kamis, pasalnya di masyarakat di daerah pedukuhan Samirono, Caturtunggal, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang pada umumnya mayarakatnya mengikut NU dan Muhammadiyah. Jadi jika penyembelihan dilakukan di hari rabu atau tanggal 23 September dan di bagikan kepada warga, hewan kurban yang di bagikan tersebut, tidaklah sah karena saudara mereka Nahdlatul Ulama merayakan idul adha 1436 H pada hari kamis atau 24 September. Jadi demi mencari rasa aman di antara masyarakat baik Muhammadiyah dan masyarakat NU sepakat untuk menyembelih pada hari Kamis.

Kejadian seperti ini tidak hanya terjadi pada tahun ini, karena pada tahun sebelumnya, baik itu idul fitri atau idul adha kelompok organisasi masyarakat ini sering merayakan hari hari besarnya dalam waktu yang berbeda, walupun hal ini terjadi, namun intinya agama islam bisa selalu saling menghargai dan toleransi di antara keduanya, sehingga jangan sampai terjadi di dalam umat islam merasa benar atau superior, bagaimanapun juga yang tahu kebenaran ini adalah Allah swt. Kita sebagai umat islam yang terbesar di dunia harus bisa selalu menjaga kedamaian- kedamaian di antara anggota masyarakat. Sehingga sila ketiga yakni persatuan Indonesia dapat diwujudkan sebagai penggambaran bahwa Indonesia mempunyai pedoman yang kuat dalam menjalani kehidupan seharihari yang tercermin dari prilaku dan adat kebiasaan warganya.

Salam damai Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun