[caption caption="relakan antrian"][/caption]
Terlihat pemandangan yang tidak biasa di dekat kampus Universitas Islam Negeri Yogyakarta, tepatnya di jalan Solo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapatnya alat-alat berat seperti, mesin penggeruk tanah dan alat berat lainnya seperti yang terlihat pada gambar di atas .peristiwa ini terjadi kurang lebih satu minggu yang lalu, jadi bagi siapa saja yang mau melintasi jalan Solo harus lebih hati hati karena kendaraan yang semakin ramai serta keadaan jalan yang menjadi menyempit, apalagi waktu jam-jam penting atau waktu jam kerja seperti, 06:30-09:00 WIB , dan atau pada waktu pulang jam kerja yaitu jam 16:00-19:00 WIB. Karena pada jam-jam inilah puncak terjadinya kemacetan-kemacetan, dan hampir di sekitar area jalan Solo terdapat tulisan ”hati- hati ada pekerjaan galian” hal ini terjadi karena adanya kebijakan pemerintah kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengenai upaya untuk mengoptimalkan lingkungan bersih, dan ramah lingkungan, kebijakan yang satu ini adalah mengenai pembuangan kotoran, dan sampah masyarakat sehingga pemerintah membuat aliran berupa sungai kecil atau yang biasa di sebut dengan selokan.
Kebiasaan-kebiasaan buruk masyarakat mengenai pembuangan sampah, yang sering mengakibatkan aliran-aliran menjadi mampet sehingga memicu adanya banjir dan lingkungan yang kotor. Seharusnya antara pemerintah dan rakyat itu seperti lam alif yang saling memberi makna karena dia selalu bersama, tanpa adanya komponen dari salah satunya, tidak akan berarti, nah kalau kita dengan pemerintah saling mutualisme, pasti deh untuk kedepanya, bumi pertiwi menjadi negeri yang lebih baik dari pada sekarang. Dalam melaksanankan kebijakan ini, mengakibatkan kendaraan-kendaraan baik itu, sepeda,motor, mobil, dan becakpun menjadi terganggu.
Namun yang paling utama, adalah semua akses atau keperluan dan kebutuhan harus sedikit terhambat, khususnya bagi insan yang melewati jalan dekat dengan kampus UIN Sunan Kalijaga. Karena adanya hal tersebut, pekerja harus menutup sementara jalan-jalan yang akan dikeruk atau yang akan di buat selokan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H