Pandemi di Indonesia sudah satu tahun lebih hingga hari ini dan aktivitas di era new normal tetap berjalan. Dari yang awalnya Covid-19 jauh dari pandangan, sekarang sudah akrab di tengah masyarakat Indonesia.
Protokol kesehatan tetap harus dipatuhi oleh semua kalangan, tidak melihat asal backgroundnya. Anjuran dari Pemerintah untuk tetap di rumah jika tidak ada kegiatan di luar rumah tetap harus dijalankan.
Akan tetapi, meski pemerintah menganjurkan warga untuk tinggal di rumah dan hanya keluar apabila mendesak, tak sedikit orang yang masih keluar rumah untuk melakukan beberapa hal. Salah satunya mampir ke warung makan untuk membeli panganan. Padahal, virus corona mungkin bisa menyebar dari tempat-tempat umum termasuk warung makan lewat benda mati.
Melihat kondisi tersebut yang juga terjadi di lingkungan Desa Cepiring, Kab. Kendal, membuat mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang bernama Nur Hidayatun Naimah asal Desa Cepiring, Kabupaten Kendal berinisiatif melakukan edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pencegahan Covid-19 di warung-warung sekitar.
“Saya berinisiatif melakukan edukasi kepada para pemilik warung di Desa Cepiring, karena warung adalah tempat dimana banyak orang terjadi interaksi dan kerumunan, oleh karenanya perlu adanya edukasi kepada pemilik warung apalagi di masa pandemi ini sangat rawan”, ujarnya Senin (8/2).
Edukasi yang dilakukan oleh Mahasiswa asal Prodi Pendidikan Matematika kepada pemilik warung yakni mulai dari pentingnya menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang berkenaan dengan kebersihan warung, pencegahan covid-19, kemudian cara memakai masker yang benar, dan cara menggunakan hand sanitizer yang benar.
Naimah melakukan edukasi tersebut dengan mematuhi protokol kesehatan. Ia juga mengajak para pembeli warung-warung yang disambangi olehnya untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran Pemerintah.
Dalam melakukan edukasi, ia juga membagikan masker kain dan hand sanitizer di warung-warung yang disambanginya, agar masyarakat tetap semangat menghadapi masa Pandemi ini dan tidak menyerah akan segala hal.
Meskipun bukan backgroundnya dalam bidang penyuluhan kesehatan masyarakat terkait Covid-19, Ia pun menuturkan bahwa tidak harus orang yang ahli dalam bidang tersebut, tetapi semua orang berhak memberikan edukasi mengenai virus covid-19 yang sedang mewabah ini, asalkan informasi yang diberikan tidak hoax dan dapat menyadarkan masyarakat yang belum taat protokol kesehatan.
“Sebagai bagian dari duta perubahan perilaku, saya berharap langkah kecil yang saya lakukan melalui kegiatan KKN ini dapat bermanfaat untuk semua orang di masa Pandemi ini, terlebih jika kita saling berbagi pengetahuan kepada sesama akan memberikan dampak positif juga”, tuturnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H