Mohon tunggu...
Nur Hidayatun Naimah
Nur Hidayatun Naimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mathematics Education

Halo semuanya ! Selamat datang dan terima kasih sudah berkunjung ke profil saya :')

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UPGRIS 2021 Ajak Generasi Milenial Desa Cepiring, Kab. Kendal Produktif Manfaatkan Pandemi Membuat Game Android Tanpa Coding

22 Februari 2021   15:12 Diperbarui: 22 Februari 2021   16:00 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini Indonesia tengah berjuang melawan wabah Covid-19 yang kapan tidak tahu akan selesai. Pandemi bukan lagi sebuah kata lagi di dalam sebuah Kamus Bahasa Indonesia, namun sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia. Adanya pandemi menyebabkan dampak di seluruh aspek kehidupan masyarakat, salah satunya banyaknya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia saat ini.

Menanggapi hal tersebut tentu tidak mudah, salah satu jalan untuk bangkit dari kondisi tersebut adalah dengan mengembangkan potensi dan kreativitas, karenanya seseorang yang mempunyai daya kreativitas yang tinggi akan mengikuti perkembangan zaman yang semakin pesat.

Kreativitas seseorang tidak memandang usia, karena hal tersebut dapat dikembangkan. Salah satu generasi yang memiliki daya kreativitas adalah generasi-generasi muda atau disebut Generasi Milenial. Indonesia sendiri akan mencapai bonus demografi pada tahun 2030, yang ditandai dengan usia produktif (15-64 tahun), diiringi dengan penundaan pertumbuhan usia penduduk (kurang dari 15 tahun).

Hal tersebut tentunya membawa kabar gembira untuk masyarakat Indonesia, menyikapi tingkat pengangguran yang tinggi sebelum dan sesudah adanya Pandemi. Menanggapi hal tersebut mahasiswa KKN UPGRIS 2021, bernama Nur Hidayatun Naimah dan Ida Zubaida dari Program Studi Pendidikan Matematika dan Nur Anis Afia dari Program Studi PG PAUD asal Desa Cepiring, Kec. Cepiring, Kab. Kendal, berkolaborasi mengajak Generasi Milenial Desa Cepiring manfaatkan masa Pandemi mengembangkan kreativitas memuat game Android tanpa coding "The Jumping Frog".

Game "The Jumping Frog" dibuat dan dikembangkan oleh mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang bernama Nur Hidayatun Naimah. Mahasiswa yang memiliki panggilan akrab Naimah tersebut mengembangkan game "The Jumping Frog" melalui MIT App Inventor yang mana adalah aplikasi web sumber terbuka yang awalnya dikembangkan oleh Google, dan saat ini dikelola oleh Massachusetts Institute of Technology untuk menciptakan suatu software.

Berbekal dari ilmu yang didapat selama perkuliahan di Program Studi Pendidikan Matematika, Naimah mengungkapkan tujuan dari pelatihan dari pembuatan game "The Jumping Frog" adalah untuk edukasi dan pengembangan kreativitas Generasi Milenial.

"Alasan saya dan rekan-rekan KKN mengadakan pelatihan membuat software atau perangkat lunak dalam bentuk game Android ini karena selain untuk mengedukasi generasi milenial Desa Cepiring, juga untuk mengenalkan agar Generasi Milenial juga harus melek teknologi", tutur Naimah.

Aplikasi game "The Jumping Frog" dikembangkan untuk Android, karena menurut Naimah dan rekan-rekan KKN, selama pandemi penggunaan Smartphone semakin meningkat, selain untuk pembelajaran daring, jadi tidak ada salahnya juga digunakan sebagai media pendukung aplikasi game agar dapat berjalan.

Pelaksanaan pelatihan membuat game tersebut pada Kamis (11/2) bersama Mahasiswa KKN Desa Cepiring lainnya yakni Ida Zubaida dan Nur Anis Afia. Karena MIT App Inventor masih jarang diketahui, pelatihan tersebut diawali dari pengenalan tentang MIT App Inventor yang dipandu oleh Naimah dan dua rekannya yakni Ida Zubaida dan Nur Anis Afia. Selanjutnya mendesain tampilan game, dan yang terakhir masuk ke tahap proses pembuatan game tanpa coding.

"Meskipun sebenarnya kolaborasi yang dilakukan oleh kami berbeda jika dilihat dari background jurusan, akan tetapi saya yang berasal dari PG PAUD tetap harus belajar sebelum mengaplikasinnya kepada yang akan saya bimbing membuat game, karena tujuan kami adalah untuk mengabdi kepada masyarakat", tutur Nur Anis Afia.

Ketiganya berharap dengan adanya pelatihan membuat Game Android tanpa coding sederhana ini dapat menjadi bekal Generasi Milenial di masa depan dan melek akan perkembangan teknologi. Selain itu, dapat terbentuk kreativitas yang tinggi agar Generasi Milenial juga dapat menjadi jembatan emas untuk Indonesia produktif pada tahun 2030.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun