Mahatma Gandhi (1869--1948) adalah seorang pemimpin spiritual dan politik asal India yang dikenal sebagai bapak bangsa India. Nama lengkapnya adalah Mohandas Karamchand Gandhi, tetapi ia lebih dikenal sebagai Mahatma Gandhi, yang berarti "jiwa agung" (mahatma). Gandhi adalah simbol perjuangan tanpa kekerasan (ahimsa) dan kebenaran (satya), yang ia terapkan dalam perjuangan melawan penindasan kolonial Inggris di India.
Berikut adalah ringkasan tentang kehidupan, prinsip, dan warisannya:
Kehidupan Awal
Kelahiran dan Pendidikan:
- Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, Gujarat, India.
- Ia berasal dari keluarga berstatus menengah dan berlatar belakang agama Hindu.
- Pada usia 19 tahun, Gandhi pergi ke Inggris untuk belajar hukum di University College London.
Pengalaman di Afrika Selatan:
- Gandhi bekerja sebagai pengacara di Afrika Selatan dari 1893 hingga 1914.
- Di sana, ia mengalami diskriminasi rasial, yang memotivasinya untuk memulai perjuangan melawan ketidakadilan.
- Selama di Afrika Selatan, Gandhi mengembangkan prinsip satyagraha (perlawanan tanpa kekerasan).
Perjuangan di India
Kembali ke India (1915):
- Gandhi kembali ke India dan memimpin gerakan melawan penindasan Inggris dengan strategi damai dan tanpa kekerasan.
Gerakan Non-Kekerasan:
- Gerakan Non-Kerjasama (1920-1922): Gandhi menyerukan boikot terhadap barang-barang Inggris, sekolah, dan institusi kolonial.
- Salt March (1930): Perjalanan sejauh 240 mil untuk menentang monopoli Inggris atas garam, yang menjadi simbol perlawanan rakyat.
- Quit India Movement (1942): Sebuah seruan agar Inggris segera meninggalkan India selama Perang Dunia II.
Kemerdekaan India (1947):
- Upaya Gandhi memainkan peran besar dalam mencapai kemerdekaan India.
- Namun, pembagian India menjadi dua negara (India dan Pakistan) sangat menyakitkan baginya, karena ia menginginkan persatuan semua agama.
- Gandhi wafat pada 30 Januari 1948, setelah ditembak oleh Nathuram Godse, seorang ekstremis Hindu yang menentang pandangan Gandhi tentang persatuan agama.
- Mahatma Gandhi bukan hanya seorang tokoh sejarah, tetapi juga simbol universal tentang bagaimana keteguhan hati, kebenaran, dan cinta dapat mengubah dunia.
Korupsi dan pelanggaran etika adalah masalah mendalam yang terus menggerogoti berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dari instansi pemerintah hingga sektor swasta, dampaknya terasa dalam hilangnya kepercayaan publik, kerugian finansial, dan merosotnya nilai-nilai moral. Pada titik ini, kemampuan untuk memimpin diri muncul sebagai solusi mendasar yang dapat membantu mencegah tindakan korupsi dan mempromosikan etika. Dalam konteks ini, Mahatma Gandhi menjadi inspirasi luar biasa. Melalui kehidupan dan ajarannya, Gandhi menunjukkan bagaimana kepemimpinan diri dapat menjadi pondasi yang kokoh untuk membangun masyarakat yang lebih baik.