Mohon tunggu...
Naily Nur Azizah
Naily Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa pertanian yang memiliki minat pada budidaya tanaman hias potong

Selanjutnya

Tutup

Nature

Leatherleaf, Tanaman Paku yang Dibudiayakan sebagai Tanaman Hias Daun Potong

31 Oktober 2024   10:25 Diperbarui: 2 November 2024   19:28 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leatherlead di lahan Junggo, Batu, Jawa Timur

Di zaman yang sudah berkembang ini, sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan tanaman hias sebagai mata pencaharian. Tanaman hias bisa melembutkan suasana ruangan yang kaku dengan menyeimbangkan arsitektur modern dan alam, hal ini menjadikan suasana menjadi lebih nyaman bagi penghuni maupun pengunjung. Pada saat ini tidak hanya tanaman hias bunga potong saja yang dibudidayakan, tanaman hias daun potong juga dibudidayakan serta diperjualbelikan di kalangan masyarakat. 

Leatherleaf (Rumohra adiantiformis) adalah salah satu jenis tanaman paku yang dibudidayakan sebagai tanaman hias daun potong. Leatherleaf populer di kalangan petani tanaman hias dan para florist karena daunnya yang memiliki umur panjang setelah panen dan menjadikannya pilihan utama untuk rangkaian bunga, dekorasi ruangan, serta dekorasi untuk acara pernikahan.

Leatherleaf memiliki daun berwarna hijau tua mengkilap dengan bentuk menyerupai segitiga dan daunnya terlihat seperti renda yang mampu memberikan tampilan yang sederhana namun elegan. Tekstur daun Leather Leaf kaku dan kuat yang juga membuat daun memiliki umur yang panjang setelah panen

Leatherleaf (Rumohra adiantiformis) tumbuh optimal dalam iklim yang lembab dan sejuk yang mirip dengan habitat aslinya di pohon hutan-hutan tropis dan subtropis. Suhu ideal untuk pertumbuhan Leatherleaf antara 15--25C. Leatherleaf yang dibudidayakan di iklim yang panas akan memiliki umur panen yang pendek, dimana ia akan lebih cepat mengering. Tanaman ini juga membutuhkan kelembaban yang tinggi, yaitu di atas 60% untuk menjaganya tetap segar dan tumbuh dengan baik. Maka dari itu Leatherleaf membutuhkan naungan sekitar 60-75% agar daunnya tetap bagus. kelebihan sinar matahari akan membuat daunnya menjadi kering atau gosong di ujungnya, sehingga menurunkan nilai jual.

lahan Leatherleaf di dusun Junggo, Batu, Jawa Timur
lahan Leatherleaf di dusun Junggo, Batu, Jawa Timur

Untuk membudidayakan Leatherleaf harus memiliki tanah yang gembur dan mengandung banyak bahan organik. Untuk menghindari genangan air, harus dibuat bedengan setinggi 20-30 cm. Untuk memberikan ruang pertumbuhan yang memadai, tanam bibit dari rimpang tanaman induk yang sehat dengan jarak sekitar tiga puluh sentimeter atau empat puluh sentimeter. Kemudian bibit harus dimasukkan ke dalam lubang sedalam 5-10 cm dan ditutup dengan tanah. Pastikan bibit tetap stabil. Untuk mempertahankan kelembaban tanah, penyiraman harus dilakukan 1-2 kali sehari. Sementara itu, untuk mempertahankan kesuburan tanah, pupuk organik harus digunakan setiap 2-3 bulan. Pemeliharaan dengan penyiangan dilakukan secara teratur untuk mencegah persaingan dengan gulma, dan hama harus dipantau untuk mencegah kutu daun atau tungau menyerang. Leatherleaf biasanya dapat dipanen 8-12 bulan setelah tanam saat daun mencapai ukuran dewasa dengan daun berwarna hijau tua mengkilap. Saat pemanenan, usahakan memotong dengan tangkai yang panjang untuk memudahkan saat dijadikan bunga potong.

Leatherleaf, sebuah tanaman hias yang semakin populer, menawarkan peluang yang menjanjikan bagi para petani dan penggemar tanaman. Leatherleaf dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan daun yang berkualitas tinggi dengan perawatan yang tepat, yang mencakup lokasi yang teduh, media tanam yang subur, dan teknik pemeliharaan yang baik. Selain memiliki keindahan dan daya tariknya sebagai dekorasi, budidaya daun kulit menghasilkan keuntungan finansial yang besar di pasar lokal dan internasional. Akibatnya, sangat penting bagi masyarakat, terutama petani, untuk mempertimbangkan budidaya daun kulit sebagai komoditas yang dapat meningkatkan pendapatan dan melestarikan keragaman tanaman paku di Indonesia. Leatherleaf dapat menjadi salah satu kebanggaan dalam industri tanaman hias yang terus berkembang jika dilakukan dengan benar dan dengan semangat berkebun.

Dengan demikian, budidaya leatherleaf tidak hanya memberikan peluang ekonomi yang menarik, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati, menjadikannya pilihan yang ideal bagi para petani dan pecinta tanaman hias.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun