Mohon tunggu...
Nailur Rohmah
Nailur Rohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Human

Manusia yang suka nulis, belajar hidup dari deadline, dan percaya setiap cerita punya makna. Simak aja, siapa tahu nyantol di hati!

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Apa yang Sebenarnya Bentuk Hidup Kita?

18 Oktober 2024   21:01 Diperbarui: 25 November 2024   17:10 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

     refleksi dari novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu karya Tere Liye

     Dalam hidup sehari-hari, kita sering banget bandingin hidup kita sama orang lain. Kita ngerasa hidup orang lain lebih baik, lebih mulus, atau lebih bahagia. Padahal, kayak yang dialamin Ray, setiap orang punya masalah dan pergulatannya masing-masing yang mungkin nggak kelihatan di permukaan. Novel ini ngajarin kita buat ngeliat hidup dari perspektif yang lebih luas, biar kita lebih bijak dalam menghadapi masalah.

     Saat Ray akhirnya bisa ngeliat hidupnya secara keseluruhan, dia mulai nyadar kalau hidupnya nggak selalu buruk. Ada banyak pelajaran dan makna di balik setiap kejadian yang dialaminya. Ini ngajarin kita kalau kadang kita cuma perlu ngeliat hidup dari sudut pandang yang berbeda buat nemuin makna di balik setiap peristiwa yang terjadi.

     Banyak orang percaya kalau takdir itu mutlak, nggak bisa diubah. Tapi, lewat kisah Ray, Tere Liye ngajarin kita kalau hidup itu gabungan antara takdir dan pilihan. Memang, ada beberapa hal yang mungkin udah ditentukan sejak awal, kayak siapa orang tua kita atau di mana kita lahir. Tapi, perjalanan hidup kita setelah itu banyak ditentukan sama pilihan-pilihan yang kita buat.

     Ray nyadar kalau banyak pilihan yang dia buat dalam hidupnya itu didasarkan sama rasa dendam dan kebencian. Dia milih buat terus ngeratapin masa lalunya, bukannya berusaha memperbaiki diri. Dari sini, kita belajar kalau takdir memang nentuin beberapa aspek hidup kita, tapi kita selalu punya pilihan buat nentuin gimana kita meresponsnya.

     Kita mungkin nggak bisa milih di mana kita lahir atau di keluarga kayak apa kita tumbuh. Tapi, kita bisa milih cara kita menghadapi hidup. Dalam hidup, seringkali bukan peristiwa yang nentuin kebahagiaan kita, tapi gimana cara kita merespons peristiwa itu.

     Di akhir cerita, Ray akhirnya bisa berdamai sama semua kejadian buruk dalam hidupnya. Dia belajar kalau meskipun hidupnya penuh penderitaan, dia tetep punya kendali buat ngadepin semuanya. Novel ini nyampein pesan penting: hidup bukan cuma soal takdir, tapi juga soal gimana kita bikin pilihan yang tepat buat ngatasi takdir itu.

     Jadi, apa sebenernya yang bentuk hidup kita? Jawaban yang dikasih Tere Liye lewat novel ini adalah kombinasi antara takdir dan pilihan. Takdir ngasih kita jalan, tapi pilihan kita yang nentuin arahnya. Ray mungkin nggak bisa ubah takdirnya, tapi dia bisa milih cara buat ngadepin kenyataan hidupnya.

     Kita semua bisa belajar dari perjalanan Ray. Hidup nggak selalu tentang hal-hal baik dan bahagia. Ada kalanya kita jatuh, terluka, dan kecewa. Tapi, kita selalu punya pilihan buat bangkit dan belajar dari setiap kejadian. Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu ngajarin kita kalau takdir emang punya peran, tapi hidup kita tetep ada di tangan kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun