Mohon tunggu...
Nailur Muqorobin
Nailur Muqorobin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Biarkan dunia yang melihatmu, lakukan yang terbaik, optimis, dan berdo'alah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Suara Rakyat Jelata

14 April 2020   19:40 Diperbarui: 14 April 2020   19:36 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bumi sedang memerankan lakonnya
Bersandiwara atas perintah Sang Pencipta
Wabah di sepanjang tanah
Seolah semesta akan putus usia
Sepi, menakutkan penghuni alam
Bahkan pada diri mereka sendiri, takut berkuasa

Tersebar melebar sejagad maya
Surat di ujung lidah lepas terungkap
Melalui jari tahta penguasa
Edaran itu sampai ke mana-mana
Kreasi manusia dibatasi dan terhentikan
Bahkan mencari pahalapun terpaksa ditunda
Mulai ibu kota hingga ke pelosok desa

Bagaimana nasib kami?
Bergantung hidup dengan profesi
Lingkungan panas menyelimuti
Mengiringi langkah kami
Demi mengenyangkan anak dan istri
Rakyat biasa tak punya dana pengganti
Jangankan dana pengganti
Sehari-haripun untuk sesuap nasi masih hutang ke sana ke mari
Bumi, sembuhlah untuk rakyat jelata ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun