Berbagai model penelitian titik tolaknya tak lain adalah sebuah masalah. Tanpa masalah suatu penelitian tidak akan terlaksana. Dalam sebuah penelitian, menentukan dan mengidentifikasi masalah menjadi momok awal bagi para peneliti. Peneliti pemula kerap kali langsung terjun dalam pengumpulan data tanpa memformulasikan tujuan, hipotesis atau teori terlebih dahulu, karena mengandalkan ide-ide yang belum jelas rumusan masalahnya. Masalah harus dirumuskan dahulu sebelum penelitian itu berlanjut karena menetukan metode yang nantinya akan digunakan.
Kata “problem” berasal dari bahasa Yunani “proballein” yang berarti “maju ke depan “(pro=forward, ballein=to throw). Dengan demikian suatu pertanyaan dapat dikembangkan untuk maksud-maksud pengkajian dapat menjadi bagian dari problem penelitian(Kasiram, 2010).
Masalah bukan sekedar pertanyaan dan jelas berebeda dengan tujuan. Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang menimbulkan tanda tanya dan dengan sendirinya memerlukan upaya untuk mencari sesuatu jawaban (Guba dan Lincoln dalam Moloeng, 2011).
Dalam penelitian kata “masalah” bukan berarti sesuatu yang harus dipecahkan, tetapi merupakan suatu pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya. Oleh karena itu penelitian terbatas pada usaha untuk menemukan jawaban. Sedangkan usaha pemecahan atau penyelesaian masalah termasuk “implikasi” dari penelitian itu(Kasiram, 2010)
Menurut Noor dalam bukunya “Metodologi Penelitian ”, agar masalah penelitian yang dipilih benar-benar tepat, biasanya masalah perlu dievaluasi. Evaluasi maslaah penelitian biasanya berdasarkan parameter antara lain :
1.Menarik
Masalah yang menarik membuat kita termotivasi untuk melakukan penelitian dengan serius.
2.Memiliki Nilai Tambah
Penelitian harus memiliki nilai tambah baik untuk ilmu pengetahuan maupun peningkatan kesejahteraan hidup manusia. Penelitian juga diharapkan bernilai tambah bagi masyarakat umum maupun masyarakat akademik. Hindari penelitian yang tidak memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
3.Hindari Plagiasi
Hal yang penting dalam penelitian ialah meneliti hal-hal baru, agar solusi yang diberikan baru, efektif, cepat dan murah dibanding solusi lain yang sudah ada. Bisa juga inovasi ini memberikan perbaikan system dan mekanisme kerja yang ada. Hindari duplikasi penelitian.
4.Dapat Diuji (Diukur)
Variabel-variabel penelitian harus bisa diuji dan diukur secara empiris.
5.Mampu Dilaksanakan
Kemampuan pelaksanaan penelitian ini berkaitan erat dengan keahlian, ketersediaandata, kecukupan waktu dan dana.
6.Etika Penelitian
Memberikan patokan apa yang sah atau tidak sah dikerjakan dan nilai-nilai moral yang harus dipatuhi oleh seorang peneliti dalam pelaksanaan proses penelitian. Nilai-nilai moral dalam penelitian meliputi kejujuran metodologi, prosedur yang harus dijelaskan kepada objek penelitian, tidak melanggar privacy, kebenaran pengumpulan data dan pengolahan data.
Sedangkan Moleong (2011) mengemukakan langkah-langkah perumusan masalah sebagai berikut :
1.Tentukan focus penelitian
2.Cari berbagai kemungkinan faktor yang ada kaitan dengan focus tersebut yang dalam hal ini dinamakan subfokus.
3.Diantara faktor-faktor yang terkait adakan pengkajian mana yang sangat menarik untuk ditealaah, kemudian teteapkan mana yang dipilih.
4.Kaitkan secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih dengan focus penelitian.
Referensi :
Kasiram, Moh. (2010). Metodologi Penelitian. Malang: UIN-Maliki Press
Moleong, Lexy J. (2011).Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya
Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H