Mohon tunggu...
Nailul Inayah
Nailul Inayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah

Semangat!! Ikhtiar Semampunya, Tawakkal Sepenuhnya :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menikah adalah Gudang Pahala dan Gudang Dosa bagi Wanita, Wahai Wanita, Siapkah Kamu Menikah?

18 Februari 2023   18:10 Diperbarui: 18 Februari 2023   18:14 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Menikah" adalah kata yang indah didengar bagi kaum muda yang masih menunggu pasangannya maupun yang sedang berjuang untuk meraihnya. "Menikah" juga adalah kata yang mengerikan bagi orang yang pernah gagal atau trauma dalam pengalamannya menikah. "Menikah" juga adalah kata yang mengarukan dan menyenangkan bagi orang yang berhasil mencapai keharmonisan dalam pernikahannya dan mencapai predikat sakinah mawaddah warahmah. Dalam pernikahan tentunya kedua mempelai baik laki-laki dan perempuan menginginkan pernikahan yang membawanya ke dalam kehidupan yang tentram, tenang dan penuh keharmonisan walaupun dalam setiap pernikahan pasti ada masalah-masalah kecil.

Pernikahan merupakan sesuatu perbuatan ataupun perjanjian yang sakral antara dua insan dengan Allah Subhanahu wa ta'ala. Karena dalam pernikahan itu sendiri merupakan ibadah yang paling lama yang dimana dalam kehidupan rumah tangga yang diisi dengan kegiatan mencari ridho Allah dan perbuatan baik lainnya. Namun dalam pernikahan juga rentan terhadap dosa yang apabila diterjang akan membuat pasangan tersebut rugi dunia akhirat. Maka dari itu dalam pernikahan selain kesiapan raga, jiwa dan finansial, tak kalah penting harus mempersiapkan ilmu-ilmu dalam menjalani rumah tangga.

Ilmu dalam pernikahan itu penting utamanya ilmu agama. Dimana kita tahu dalam pernikahan kita mudah sekali mendapatkan pahala sebagaimana wanita mencium tangan suaminya mendapat pahala, tersenyum kepada suami mendapat pahala, melayani suami mendapat pahala dan lain sebagainya. Namun, tahukah saudara jika dalam kehidupan berumah tangga wanita juga rentan mendapatkan dosa yang mana dosa itu akan membawa murka Allah dan dapat membawa keburukan untuk wanita di akhirat. 

Sebagaimana yang dikatakan dalam hadist yang artinya "Apabila seorang istri memperkeras suaranya di atas suara suaminya, setiap sesuatu yang muncul dari arah terbitnya matahari akan melaknatnya kecuali ia bertaubat dan mau kembali" kemudian hadis lain "Apabila seorang istri keluar dari rumah suaminya (tanpa izin) maka akan dila'nat oleh semua barang yang basah maupun barang yang kering". Hadis lain juga "Apabila seorang istri mengambil harta suaminya (tanpa izin) maka sama saja ia dengan 70 pencuri"  Wa'iyadhubillah. (Kitab Qurrotul 'uyun).

Namun, dengan seperti itu jangan juga sebagai wanita tidak mau menikah atau bahkan membenci pernikahan, karena nikah adalah sunnah nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Apabila kita membenci sunah nabi dikatakan kita bukan golongan dari orang-orang yang bersama nabi shallahu 'alaihi wasallam. Bagi seorang istri, sangat mudah untuk masuk syurga lewat pintu manapun, baik itu pintu syurga rayyan (pintu syurga untuk orang yang suka puasa) ataupun lewat pintu orang-orang yang gemar tahajjud walaupun istri tidak melakukannya. 

Dengan syarat ketiga ini : yang pertama, melaksanakan sholat wajib 5 waktu sesuai dengan syarat dan rukun, kedua, melaksanakan puasa romadhon, dan yang ketiga, menaati suami (bagi perintah yang baik/diperbolehkan menurut syara'). Karena ridho suami adalah prioritas bagi seorang wanita ketika ia sudah menikah. Bahkan dikatkan dalam hadis nabi shallallahu 'alaihi wasallam "Seandainya diperbolehkan seseorang bersujud kepada selain Allah, maka akan aku perintahkkan seorang istri sujud sama suaminya". Namun ini tidak boleh ya teman-teman. Kita tidak diperbolehkan sujud kepada selain Allah, namun hadis tersebut menggambarkan betapa pentingnya ta'dhim atau ta'at kepada suami dan menghormati suami.

Jika dalam pernikahan laki-laki dan perempuan saling menghormati dan melaksanakan hak dan kewajibannya tentu akan tercipta rumah tangga yang harmonis, sakinah, mawaddah wa rahmah. Semoga kita senantiasa diberi taufiq untuk dapat melaksanakan kewajiban yang kita emban dan menahan diri dari hal-hal yang mendatangkan murka Allah subhanahu wa ta'ala. Aamiin.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun