Pendidikan mewujudkan sebuah jembatan untuk menjayakan bangsa ini dan menjadi penentu nilai atau mutu dari sumber daya manusia. Tapi yang membuatnya sedih adalah dunia pendidikan kita saat ini sedang diuji dengan adanya pandemi covid19 yang sampai sekarang belum usai juga. Bahkan kondisi seperti ini pun tidak pernah terbayangkan sebelumnya, keadaan ini pun bak petir di siang bolong bagi pemangku pendidikan. Perubahan ini membawa dampak yang besar dalam segala hal, dimulai dari urusan dapur sampai pendidikan.
Dengan melihat situasi seperti sekarang, manusia tidak bisa diam diri sedangkan hidup terus berjalan mau tidak mau kita sebagai makhluk sosial harus beradaptasi dan menyesuaikan diri dari perubahan dan perkembangan zaman yang ada. Kita patut bersyukur dengan adanya perkembangan zaman teknologi yang pesat ini karena telah memberikan kemudahan dalam segala hal. Bercermin dari pendidikan di era disrupsi yang mana era perubahan terjadi secara besar-besaran, hal ini menjadi suatu tantangan bagi semua orang khususnya para pemangku pendidikan baik itu pendidik, peserta didik, maupun tenaga kependidikan.Â
Setelah hampir 2 tahun semua aspek kehidupan kita di ikut campuri oleh pandemi covid19, sudah saatnya institusi pendidikan kita merubah dunia klasik beralih pada dunia virtual. Saat ini pemerintah telah mengambil langkah besar dengan mengubah pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh, ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan sampai perguruan tinggi pun juga. Misalnya saja proses belajar mengajar yang lazimnya dilakukan di dalam kelas kini beralih hanya dengan di rumah dan melalui aplikasi video konferensi, kita sudah bisa mengikuti pembelajaran. Dari apa yang sudah dibahas sebelumnya artikel ini akan menguraikan tentang transformasi digital dunia pendidikan di masa pandemi dan new normal.
Meningkatnya Tuntutan Belajar DaringÂ
Saat ini, dunia telah mengalami masa transisi yang sebelumnya bersifat klasik dan sekarang menuju digital yang mana keadaan ini terjadi karena adanya perkembangan dunia digital dan juga pandemi covid 19. Lantas bagaimana transformasi dunia Pendidikan di Indonesia? Tentu pendidikan pun tak kalah dengan hal lainnya. Dunia pendidikan mengalami transformasi dari yang sebelumnya analog beralih pada digital education yang moderen. Sehingga tetap dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mumpuni. Seperti yang sudah dibahas pada part sebelumnya, pandemi memang membawa dampak yang sangat besar untuk semua sektor, akan tetapi pembahasan kali ini terfokus pada sektor pendidikan. Pada tahun di mana indonesia dilanda pandemi covid 19, saat itu juga semua anak-anak yang sedang menimba ilmu atau sedang mengenyam pendidikan melakukan pembelajaran secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Adapun tujuan eksklusif diadakannya pembelajaran daring adalah agar para siswa atau para penerus pejuang bangsa tidak tertular covid 19 karena adanya pembatasan sosial dan tetap bisa mendapatkan ilmu walaupun dengan cara yang berbeda. Dengan demikian para siswa bisa mendapatkan pengalaman yang sebetulnya belum pernah di dapatkan.
 Pembelajaran jarak jauh merupakan institusi pendidikan yang membutuhkan sistem komunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber yang mereka butuhkan karena siswa dan infrastrukturnya berada di lokasi yang berbeda. Pembelajaran daring menjadi satu-satunya pilihan dalam menghadapi kondisi pencegahan penyebaran covid 19 yang menjadikan wajah baru tersendiri di masa pandemi covid 19. Misalnya saja kegiatan belajar mengajar di MI Miftahul Islamiyah menerapkan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan aplikasi Google Meet yaitu pembelajaran online berbasis video converence menggunakan via internet. Dengan di lengkapi buku-buku materi yang di share via Whatsapp grup.
Belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh menurut surat edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 :
Memberikan siswa pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa beban tuntutan menyelesaikan seluruh pencapaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan.
Memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi covid 19.
Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah.
Memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar di rumah yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru, tanpa perlu memberikan skor /nilai kuantitatif.