Mohon tunggu...
Nailis Saadah
Nailis Saadah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrohim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dapat Berpikir Kritiskah Anak-Anak Anda? Berikut Solusinya

19 Mei 2015   11:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:50 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

berfikir kritis sangat penting untuk tiap individu, baik untuk kalangan dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Untuk itu sejak usia dini orangtua harus bisa mengajak dan membimbing anak untuk dapat berpikir kritis. Sebelum membahas lebih jauh apakah yang dimaksud dengan berpikir kritis? Pemikiran kritis ialah pemahaman atau refleksi terhadap permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap terbuka bagi berbagai pendekatan dan perspektif yang berbeda. Dari pemaparan pengertian pemikiran kritis ini sangat jelas sekali bahwa berpikir kritis sangat penting sekali bagi tiap individu.

Ketika berada didalam kereta, penulis melihat seorang anak kecil laki-laki yang usianya sekitar 6-8 tahun duduk bersama ayahnya. Penulis sangat kagum sekali terhadap anak tersebut, mengapa? Karena anak tersebut sangat kritis sekali, apapun yang ia lihat selalu ditanyakan kepada ayahnya. Sepanjang jalan ia bertanya kepada ayahnya apapun yang ia lihat. Ayahnya pun selalu merespon dan menjawab pertanyaan-pertanyaan sang anak meskipun kelihatannya sang ayah kecapekan kalau dilihat dari raut wajahnya, akan tetapi sang ayah selalu berusaha menjawab apapun pertanyaan yang diberikan sang anak, sang anak pun tak punya rasa capek untuk bertanya. Inilah contoh nyata yang seharusnya ditiru oleh para orangtua jika punya anak yang selalu menanyakan apapun yang anak lihat, karena itu merupakan proses berpikir kritis. Jadi jika punya anak yang sangat suka bertanya jangan sekali-kali memarahi sang anak karena pertanyaannya yang tak kunjung habis, karena itu sangat berpengaruh sekali pada sang anak. Yang asalnya suka sekali bertanya pada akhirnya anak akan enggan bertanya karena takut dimarahi oleh orangtua. Hal ini akan menurunkan tingkat pemikiran kritis sang anak.

Seorang pakar psikologi kognitif, Robert J. Sternber memberikan beberapa usulan untuk mengembangkan pemikiran kritis anak, yaitu:

1.Mengajarkan anak menggunakan proses-proses berpikir yang benar

2.Mengembangkan strategi-strategi pemecahan masalah

3.Menigkatkan gambaran mental mereka

4.Memperluas landasan pengetahuan mereka

5.Memotivasi anak untuk menggunakan keterampilan-keterampilan berpikir yang baru saja dipelajari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun