Mohon tunggu...
Nailis Saadah
Nailis Saadah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrohim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ingin Punya Anak Cerdas??

27 April 2015   20:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:37 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada dasarnya kecerdasan anak itu sama, hanya saja proses didikannya yang berbeda sehingga menjadikan tingkat kecerdasan yang berbeda. Hal ini akan tampak ketika anak mulai memasuki dunia pendidikan yaitu di sekolah. Tampak keunggulan kecerdasan anak akan sangat terlihat ketika berbaur dengan temannya dikelas. Anak yang tingkat kecerdasannya unggul akan mudah menangkap dan merespon guru dikelas, sedangkan anak yang kecerdasannya kurang dia cenderung diam dikelas karena dia tidak mudah menangkap dan merespon apa yang disampaikan oleh guru didepan kelas. Oleh sebab itu respon anak dikelas berbeda-beda.

Untuk menangani kasus yang terjadi diatas, guru harus pintar-pintar dalam mengambil perhatian anak didik, khususnya pada masa awal-awal sekolah seperti PAUD, TK, SD. Guru harus memberi perhatian lebih pada anak didik yang memiliki tingkat kecerdasan kurang, jika anak merasa di perhatikan, dia akan memperhatikan guru didepan, jadi akan ada respon dari anak tersebut. Pada dasarnya anak akan merasa senang jika guru memperhatikannya karena dia merasa akan kehadirannya dikelas. Guru tidak perlu khawatir terhadap anak yang kecerdasannya tinggi dia akan selalu merespon dan menangkap penjelasan guru, akan tetapi bukan berarti guru tidak sama sekali memperhatikan anak didik yang tingkat kecerdasannya tinggi. Karena suatu saat kalau anak tersebut merasa tidak ada perhatian dari guru, semangat belajar anak akan menurun.

Jadi guru yang baik adalah yang mampu merangkul anak didiknya dikelas, dapat mengendalikan perhatiannya dengan baik. Karena biasanya ada guru yang seluruh perhatiannya diberikan pada anak yang kecerdasannya tinggi, karena guru merasa nyaman dengan anak yang dapat merespon. Justru perilaku seperti inilah yang tidak dibenarkan, karena yang sangat membutuhkan perhatian adalah anak-anak yang tidak ada respon pada guru.

Selain peran guru, orangtua juga sangat berperan terhadap kecerdasan kognitif anak, justru orangtualah sebagai orang pertama yang seharusnya membentuk kecerdasan anak. Sejak anak dalam kandungan, perawatan terhadap anak ketika sudah lahir. Orangtua harus membimbing anak dengan baik, mengawasi anak dengan baik. Ketika penulis persentasi dalam kelas, ada salahsatu teman yang bertanya terkait dengan matakuliah yang dipersentasikan, apa peran oragtua agar dapat membentuk kognitif anak yang baik? Dihubungkan dengan materi yang didiskusikan sebelum penulis mempresentasikan materinya, peran orangtua banyak sekali semenjak anak masih dalam kandungan, salah satunya yaitu memberi gizi dan nutrisi yang baik. Karena pada usia 2 tahun pertumbuhan dan perkembangan otak anak telah mencapai 90%.

Selain pengawasan terhadap anak, orangtua juga harus memperhatikan lingkungan anak, anak suka bermain apa, berteman dengan siapa. Karena teman juga sangat berpengaruh pada kecerdasan anak. Jika anak dibiarkan dengan teman yang suka mengajak main tanpa tahu batas waktu, anak akan merasa malas dengan belajar dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk bermain dengan teman diluar rumah. Dengan begitu akan mengurangi kecerdasan anak sehingga prestasi anak akan menurun. Semua yang dipaparkan diatas harus diperhatikan karena sangat berpengaruh pada kecerdasan kognitif anak, dengan itu pada asalnya tingkat kecerdasan semua anak itu sama hanya saja berbagai faktorlah yang dapat membuat tingkat kecerdasan  menjadi berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun