Gardner menyatakan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, menciptakan produk yang berharga dalam satu atau beberapa lingkungan budaya masyarakat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh yang lain.Â
Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ yang penting dibandingkan dengan organ yang lain, karena fungsi otak itu sendiri sebagai pengendali tertinggi (executive control) dan hampir aktivitas manusia.
Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan untuk menggabungkan antara fisik dan pikiran sehingga menghasilkan gerakan yang sempurna. Jika gerak sempurna yang bersumber dari gabungan antara fikiran dan fisik tersebut berlatih dengan baik (cerdas), maka apapun yang dipekerjakan orang tersebut akan berhasil dengan baik, bahkan sempurna.Â
Misanya, seorang dokter bedah yang mempunyai kecerdasan kinestetik baik akan melakukan pembedahan (operasi) dengan sangat terampil, tepat sasaran, tepat waktu dan cekatan dalam melakukan tugas pembedahannya. Hasilnya pun rapi , memuaskan , dan sempurna.
Orang yang mempunyai kecerdasan kinestetik tidak hanya mampu melakukan kegiatan-kegiatan fisik saja, melainkan juga mampu menyelesaikan kegiatan intelektual secara akurat. Sekadar contoh, seorang fisikawan akan melakukan praktik di laboratorium dengan hasil yang akurat karena didukung oleh keterampilan tangannya dalam melakukan praktikum tersebut.Â
Demikian pula dengan seorang dokter yang melakukan operasi bedah. Ia mampu bekerja mengoordinasikan pikiran dan tangan secara baik sehingga operasi dapat berjalan lancar, cepat, dan aman.
Keterampilan mengoordinasikan pikiran dan organ tubuh dalam bentuk berbagai gerakan tersebut mampu memperkuat rasa kepercayaan diri pada anak-anak sehingga tertanam dalam hati mereka bahwa dirinya sanggup melakukan pekerjaan apapun dengan hasil yang terbaik. Perasaan demikian akan mendorong anak melakukan berbagai aktivitas pembelajaran dengan penuh semangat dan rasa senang. Bahkan, tidak segan-segan ia bisa mempunyai optimisme keberhasilan terhadap segala bentuk usaha yang dilakukan.
Dalam hal ini, Deborah Stipek mengemukakan sebuah penemuan yang mengejutkan. Ia menulis-hingga usia enam atau tujuh tahun- anak-anak menaruh harapan yang tinggi untuk berhasil, meskipun kinerja pada usaha-usaha yang dilakukannya hampir selalu buruk.
Jika kepercayaan diri mereka telah dibuktikan sendiri melalui keberhasilan demi keberhasilan yang terbaik, daya optimisme dalam meraih keberhasilan semakin menguat. Daya optimisme inilah yang sekarang ini dikenal dengan sebutan kecerdasan emosional (EQ).Â
Dengan demikian, kecerdasan kinestetik merupakan embrio bagi berkembangnya kecerdasan emosional anak. Oleh karena itu, kecerdasan kinestetik juga bisa disebut sebagai kemampuan untuk menggabungkan antara kinerja pikiran dan kinerja fisik untuk meraih tujuan yang diharapkan.
Kecerdasan kinestetik merupakan kemampuan menggunakan selruh organ tubuh dalam mengekspresikan ide, gagasan, perasaan, komponen inti dari kecerdasan ini adalah kepekaan mengontrol gerak tubuh dan keahlian dalam mengelola objek, respons, dan refleks.
Dari  penjelasan diatas, cara untuk mengaplikasikan untuk anak usia dini adalah dengan cara pendidik memberi asupan berupa:
Bermain gerak dan lagu.
Bermain adalah aktivitas yang sangat disenangi oleh anak. Dengan bermain gerak dan lagu, motorik anak bisa terlatih. Gerak yang dilakukan oleh anak akan melatih motorik kasarnya. Bernyanyi merupakan langkah yang paling tepat bagi pembelajaran anak agar lebih cepat mempelajari, menguasai, dan mempratikkan suatu materi pelajaran yang disamapaikan oleh pendidik.Â
Apalagi jika lagu tersebut dinyanyikan oleh anak-anak seusianya dan diikuti dengan gerakan-gerakan tubuh yang sederhana dapat dirasakan bersama akan semakin mudah bagi anak belajar menyadari tubuhnya sendiri.
Menari
Menari merupakan salah satu langkah paling tepat untuk melatih motorik anak. Tarian yang anak mainkan akan melatih gerak tubuh anak juga bisa melatih kelentukan tubuh anak. Secara tidak sadar, anak akan menggerakkan semua tubuhnya untuk bisa menyesuaikan dengan tarian yang sedang dipelajari. Mengeluarkan seluuruh tenaganya agar bisa sesuai dengan teman yang lainnya.
Berolahraga/berlari
Olahraga merupakan salah satu kegiatan menyehatkan tubuh dengan cara menggerakkan seluruh otot-otot tubuh. Aktivitas olahraga bertujuan untuk merangsang kemampuan fisik yang spesifik meliputi kemampuan menggerakkan anggota tubuh, mengatur keseimbangan tubuh, kecepatan dan ketangkasan gerak, daya tahan dan kepekaan sentuhan. Misalnya, anak disuruh untuk latihan lari estafet.Â
Dengan lari estafet, kelentukan dan otot-otot anak akan bergerak aktif serta anak bisa melatih keseimbangan anak. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI