Robot merupakan salah satu permainan yang sangat disenangi oleh anak. Anak menganggap robot adalah salah satu teman yang bisa menemaninya disaat dia mulai bosan dengan permainannya yang lain. Mengapa? Karena, selain bisa memancarkan cahaya yang berwarna-warni dan mengeluarkan suara, robot juga bisa digunakan sebagai salah satu media pembelajaran di kelas untuk membantu guru menyampaikan pelajaran yang belum bisa disampaikan secara langsung kepada siswa khususnya di pendidikan anak usia dini.
Korea adalah salah satu negara yang pendidikannya melunjak dikarenakan kurikulum dan pembelajarannya yang sangat efektif. Waktu untuk bermain dan belajar sangat diatur dan diseimbangkan. Korea memilih untuk meminimalisir waktu. Jika dalam Islam dikatakan "al waqtu kas-shoiyf (waktu bagaikan pedang)" dalam korea waktu adalah segalanya. Jadi, untuk menyia-nyiakan waktu kosong butuh pertimbangan yang sangat lama. Memproduktifkan waktu adalah salah satu prinsipnya. Jika bermain, belajar, dan istirahat anak sudah diseimbangkan maka akan ada fitback dari anak. maksudnya anak akan merasa nyaman dan tidak mudah untuk merasa bosan dengan kegiatannya sehari-hari. Apalagi dengan perkembangan zaman yang sangat menuntut kita untuk selalu mengupdate-kan diri.
Seoul adalah salah satu dari dua sekolah di Korea Selatan yang menyiapkan peserta didik berkompeten sebagai tenaga terampil menengah bidang robot. Kepala sekolahnya menyatakan bahwa sekolahnya adalah masa depan negara. Pada intinya, Korea Selatan tak mau kalah dengan perkembangan zaman. Tidak mau dibodohi dengan zaman tapi dialah yang akan menguasai zaman.
Penggunaan robot di Korea Selatan salah satunya digunakan untuk memulai pembelajaran bahasa Inggris. Robot ini bisa membacakan buku, memimpin lagu, dan mengatur permainan. Sudah jelas bahwasanya dengan robot semuanya bisa di hendel atau diatur. Kebosanan anak akan belajar mudah untuk diatasi dan keinginan untuk mengetahui sesuatu yang belum anak ketahui akan semakin meningkat. Selain untuk melatih kognitif anak juga akan melatih kecerdasan linguistik anak.
Banyaknya media pembelajaran bukan salah satunya alasan guru untuk mengajar, akan tetapi untuk menjadikan motivasi kepada para pendidik untuk lebih menjadi guru yang berkompeten pada pendidikan dan perkembangan anak. menjadi guru idaman dan tidak membosankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H