Mohon tunggu...
Nailir Rahmah
Nailir Rahmah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buta Huruf, Apakah Ketinggalan Literasi?

4 Oktober 2017   05:45 Diperbarui: 4 Oktober 2017   06:11 1816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah hanya dengan bisa membaca dan menulis dianggap sudah bisa dikatakan tidak ketingalan literasi? Bagaimana dengan orang yang bersosial akan tetapi belum bisa membaca dan menulis, apakah dikatakan dengan orang buta huruf?

Mungkin dengan dua pertanyaan diatas kita harus rombak pendidikan atau ilmu yang kita pelajari menjadi sebuah pemahaman sehingga tidak ada kesalahfahaman satu sama lain. Dilihat dari beberapa definisi bahwa literasi merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam membaca dan menulis. Apakah orang yang masih bisa bersosial dengan lingkungannya dikatakan dengan buta huruf? Kalau menurut saya tidak. kenapa? Karena dengan bersosial manusia pasti membutuhkan bahasa, bahkan manusia mebutuhkan bahan komunikasi untuk dibicarakan dengan lawan bicaranya. Jadi masih belum bisa dikatakan ketinggalan literasi. Literasi tidak hanya terfokus pada huruf saja. Karena ada beberapa macam literasi yang bisa kita pelajari, yaitu literasi bahasa, budaya, sains dan literasi yang lain.

Menurut hasil Seminar Nasional yang saya ikuti kemarin di gedung Rektorat UIN Maulana Malik Ibahim, pada tanggal 27 September dengan tema "Menumbuh Kembangkan Semangat Literasi" yang di narasumberi oleh Kak Ria Enes. Beliau menjelaskan bahwa dalam bahasa Inggris literasi adalah the ability to read and write(literasi adalah kemampuan membaca dan menulis) dan kompetensi atau pengetahuan di bidang khusus (competence or knowledge in a specified area). Dalam bahasa latin juga dikenal dengan istilah litterayaitu huruf.

 Literasi juga bisa dikatakan kemampuan melek huruf atau aksara yang didalamnya elipui kemampuan membaca dan menulis. Kalau menurut definisi yang sudah tertulis diatas, orang yang belum bisa membaca dan menulis termasuk kategori buta huruf. Akan tetapi menurut kak Ria, dalam belajar jangan hanya membaca dalam satu konteks saja. Bacalah semua literatur yang ada, maka pemahaman akan menghampiri kita. Bukan hanya sekedar membaca tetapi juga difahami.

UNESCO mengatakan bahwa pemahaman orang tentang makna literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya, dan pengalaman. Pemahaman yang paling umum dari literasi  adalah seperangkat keterampilan nyata, khususnya keterapilan kognitif membaca dan menulis, yang terlepas dari konteks dimana keterampilan itu diperoleh dan dari siapa meperolehnya.

EDC (Education Development Center) juga menyatakan bahwa literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis, akan tetapi juga kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensinya dan keterampilan yang dimiliki dalam hidupnya. Dengan pemahaman bahwa literasi mencakup kemampuan membaca kata dan membaca dunia. Jadi, bisa kita simpulkan bahwasanya literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca dan menulis akan tetapi lebih dari sekedar membaca dan menlis saja, seseorang juga bisa mebaca dunia. Dengan membaca dunia seseorang tidak akan pernah ketinggalan literasi.  

SEMANGAT MEMBACA DUNIA ANAK BANGSA...!!!

BACALAH DUNIA!

 KENALI DUNIA!

KENALI MUSUHNYA!

MAKA KITA AKAN SELALU SIAP MENGHADAPI DUNIA KEDEPANNYA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun