Ngayogyakarta merupakan salah satu destinasi tujuan wisatawan lokal dan mancanegara ketika berkunjung ke Indonesia. Selain dikenal sebagai daerah yang merepresentasikan budaya Jawa, daerah yang dikenal Jogja ini juga memiliki keindahan alam dan cagar budaya yang memesona. Sebut saja Candi Prambanan yang masyur, Candi Boko yang romatis ketika dinikmati kala senja, dan Keraton yang menjadi simbol keistimewaan Jogja. Semua objek wisata tersebut merupakan daya yang menarik wisatawan berkunjung, dan tentu saja senantiasa meninggalkan kesan istimewa kepada setiap wisatawan yang datang ke Jogja.
Namun demikian, tingkat persaingan pariwisata yang semakin tinggi membuat Jogja harus bersiap dan berlomba dengan destinasi wisata lain di luar Indonesia. Dalam hal ini, penguatan daya saing pariwisata Jogja menjadi salah satu hal yang mutlak dilakukan untuk menarik wisatawan mancanegara. Salah satu aspek yang mampu menguatkan daya saing adalah tersedianya sistem informasi bagi wisatawan, baik yang bisa diakses sebelum berwisata maupun ketika sampai di tempat wisata.
Atas dasar itulah sekelompok mahasiswa yang berasal dari Prodi Pariwisata dan Teknologi Jaringan Sekolah Vokasi UGM, berkolaborasi membuat sebuah software aplikasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan menjawab keluhan wisatawan akan sistem informasi. Mereka adalah M. Hikam Hidayat, Swakresna Edityo Murti, Wakhid Rahmaning Nugraha, Rizky Prasetyawan, dan Naili Nahriyatul Ulya.
Dalam proses mewujudkan hal itu, mereka bermitra dengan Dinas Pariwisata Provinsi Yogyakarta. Software yang diberi nama “ARTUR” atau “Augmented Reality for Information Tourism” ini memiliki banyak kelebihan dan manfaat bagi wisatawan, seperti bisa menampilkan video, bentuk 3 dimensi objek, dan informasi dalam bentuk teks. Semua informasi yang ada diolah dan ditampilkan menarik dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR). Selain itu, informasi tersebut dapat dinikmati wisatawan hanya dengan satu kali “klik” sehingga memiliki manfaat dalam sisi efiseinsi.
Untuk mendapatkan aplikasi ARTUR caranya dengan mendownload pada google playstore di alamat https://play.google.com/store/apps/details?id=com.ARTURteam.ARTUR, atau langsung ke TIC (Tourism Information Center) provinsi Yogyakarta yang berada di Jalan Malioboro No. 16. Disana terdapat ARTUR dalam versi PC. Setelah melewati proses penginstalan, user/wisatawan dapat langsung membuka ARTUR. Untuk menemukan informasi yang dibutuhkan, user hanya perlu memindai marker/barkode objek wisata yang diinginkan melalui kamera aplikasi ARTUR pada smartphone. Setelah itu informasi secara otomatis akan dimunculkan kepada user.
Misal, Anda ingin mencari informasi mengenai obyek wisata Istana Ratu Boko, yang hanya perlu Anda lakukan adalah membuka ARTUR lalu mengarahkan kamera pada marker Istana Ratu Boko yang sudah di sediakan. Setelah Anda melakukan pemindaian, aplikasi akan otomatis memunculkan informasi yang berkaitan dengan Istana Ratu Boko, yaitu dalam bentuk video, bentuk 3 dimensi, dan informasi teks yang mendeskripsikan candi secara singkat. Selain itu, Anda pun bisa langsung dihubungkan ke website Dinas Pariwisata Provinsi Yogyakarta jika informasi yang diharapkan dinilai belum cukup.
Pembuatan aplikasi ini tergolong singkat, yaitu hanya sekitar 3 bulan, dan melalui proses mulai dari analisis kebutuhan mitra dan sasaran, yaitu wisatawan. Setelah itu merancang use case, membuat desain alat, pembuatan desain objek dalam bentuk 3 dimensi, pengumpulan informasi yang butuhkan, pembuatan video hingga uji coba. Dan akhirnya, pada hari Kamis, 4 Juni 2015 lalu, ARTUR resmi di launching di acara Talkshow yang bertajuk “Mengenali Strategi Pemasaran dan Promosi Pariwisata Yogyakarta” yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa S1 Pariwisata, FIB UGM. Untuk ke depannya, Tim ARTUR akan memproduksi lebih banyak marker dalam bentuk poster/brosur dan ditempatkan di tempat-tempat strategis agar manfaatnya dapat langsung dirasakan wisatawan, seperti di halte transjogja, papan informasi, dan kantor informasi pariwisata.
Harapan mereka adalah aplikasi yang mereka dedikasikan dapat memberikan manfaat, baik bagi mitra, wisatawan, maupun mansyarakat umum yang menggantungkan nasibnya dari aktivitas pariwisata di Yogyakarta. Selain itu, mereka berharap akan muncul inovasi-inovasi lain yang bermanfaat sebagai bentuk dari sinergi mahasiswa sebagai akademisi dengan pemerintah sebagai birokrasi serta masyarakat sebagai praktisi. Sinergi antara ketiga aspek tersebut dalam membangun kemajuan pariwisata adalah sebuah keniscayaan. Make It More Simple With ARTUR, Scan and Find.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H