Mohon tunggu...
Nailin Nimah
Nailin Nimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Kudus

Kesempatan terletak pada waktu, karena waktu tidak akan terhenti meskipun hanya satu detik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Temukan Potensi Desa Tambakselo Wirosari, Mahasiswa KKN-MB 166 Lakukan Ini

17 September 2024   22:43 Diperbarui: 24 September 2024   19:43 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pembuatan Kripik Singkong/dokpri

Tambaksel0, Wirosari. 

Kelompok KKN MB 166 IAIN Kudus terdiri dari 12 mahasiswa lakukan penggalian potensi UMKM kabupaten di grobogan. Tepatnya di Tambakselo kec. Wirosari, Grobogan. Penelusuran ini dilakukan atas dasar wawancara dengan Bapak Sarai Joko Prasetyo selaku kepala desa tambakselo yang mengatakan  bahwa  emping jagung, keripik singkong, donat, meubel, di sini menjadi salah satu UMKM yang ada di desa tambakselo sebab disini mayoritas profesinya petani, ujarnya. Oleh karena itu mahasiswa KKN MB 166 sepakat mendatangi salah satu UMKM yang ada di tambakselo yaitu UMKM Arif jaya.

Hal ini sesuai yang dikatakan Akbar Hamdani Dwi Faisal selaku koordinator desa menyatakan sekarang saya mengerti betapa pentingnya penelusuran UMKM untuk mengetahui bagaimana kekurangan pada UMKM di suatu daerah dan hal ini dapat membantu mahasiswa untuk memberikan arahan ataupun pendampingan digital marketing kepada pemilik usaha UMKM di tambakselo, Wirosari.

Sejak tahun 2011 Arif Thoha menjalani usaha ini. Dia mengaku menjalankan bisnis ini mulai dari nol dan terbilang semakin maju sampai sekarang. UMKM Arif jaya ini menjual beberapa varian makanan ringan seperti emping jagung, kripik singkong, dan marning. Dengan proses 1/24 jam Arif Thoha menggeluti usaha ini dengan penuh kesabaran dan tantangan.

Proses Kupas Singkong/dokpri
Proses Kupas Singkong/dokpri

Selain itu jenis usaha makanan ringan ini sudah tersertifikat halal jadi aman untuk dikonsumsi khalayak. Disisi lain Arif Thoha mengandalkan pemasaran dari ucapan dari mulut ke mulut. Artinya pelaku usaha ini belum menggunakan digital sebagai media pemasarannya. Dia berkata "sebenarnya saya juga pengen menggeluti sosial media, tapi takut keteteran di produksinya" ungkapnya.

Selanjutnya, mahasiswa KKN MB 166 memberikan penyelesaian yang tepat untuk meningkatkan produktifittas pada UMKM ini dengan memberikan pengajaran agar pelaku usaha menguasai marketplace di media online. Harapannya dengan diberjalankan digitalisasi hal ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian desa Tambakselo.

lokasi produksi arya jaya
lokasi produksi arya jaya

digital markering arya jaya
digital markering arya jaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun