Mohon tunggu...
Nailial muna Salma
Nailial muna Salma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Masih Muda Hipertensi? Kok Bisa?

23 November 2024   21:26 Diperbarui: 23 November 2024   21:39 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Berdasarkan Hasil pengukuran Riskesdas 2018, prevalensi hipertensi pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%. Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. 

Penyakit hipertensi ini semakin meningkat dikalangan remaja Indonesia yang disebabkan karena berbagai macam faktor, diantaranya gaya hidup tidak sehat, malas berolahraga, obesitas, faktor genetik, stres dan tekanan psikologis, serta konsumsi kafein berlebih. 

Tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah, yang mempermudah kolesterol untuk melekat pada dinding pembuluh darah. Semakin banyak penumpukan kolesterol, diameter pembuluh darah semakin kecil dan lebih mudah tersumbat. Selain itu hipertensi dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang berbahaya, seperti:

  • gagal jantung,
  • gagal ginjal,
  • penyakit jantung coroner dan stroke,
  • penyakit vascular perifer,
  • kerusakan pembuluh darah retina yang mengakibatkan gangguan penglihatan
  • aneurisma
  • masalah mata
  • gangguan saraf
  • gangguan serebral (otak)

Hipertensi tidak menimbulkan gejala pada sebagian penderitanya, akan tetapi jika hipertensi tidak diobati dan dibiarkan dalam waktu yang lama maka ia bisa menimbulkan gejala, seperti: sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah dan pandangan menjadi kabur.

Sebagai generasi muda, sudah seharusnya kita menjaga kesehatan dengan mencegah penyakit sejak dini. Caranya? Mulailah dengan menjaga berat badan ideal, tidur yang cukup, rajin berolahraga, membatasi konsumsi kafein dan gula, serta mengonsumsi makanan sehat. 

Jangan lupa, memberi perhatian lebih pada diri sendiri adalah kunci agar kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebagai penerus bangsa dan calon generasi emas, memiliki tubuh yang sehat adalah langkah awal untuk meraih mimpi besar. Yuk, mulai dari hal kecil untuk kebaikan tubuh kita. ingat, tubuh yang sehat adalah investasi terbaik untuk masa depan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun