Kesehatan mental merupakan salah satu hal yang penting bagi kehidupan manusia. Manusia memiliki mental dan kesehatan yang berbeda-beda. Kesehatan mental ialah ketika seseorang merasa dirinya berdamai dengan keadaan, dapat mengatasi rasa stress, dan dapat beradaptasi dalam mengerjakan sesuatu secara produktif untuk lingkungannya. Kesehatan mental dapat dipengaruhi oleh lingkungan serta peristiwa hidup yang dialami oleh seseorang dan meninggalkan dampak pada kepribadian seseorang. Kesehatan mental tertuju pada kesejahteraan kognitif, perilaku, dan emosional. Ini juga yang mengatur bagaimana cara orang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Selain itu Kesehatan mental juga dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari, hubungan atau relasi, dan Kesehatan fisik.
Kesehatan mental pada mahasiswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor genetika, keluarga, pertemanan, gaya hidup, sosial, kekerasan seksual dan beberapa faktor lainnya. Faktor tersebut dapat mempengaruhi mahasiswa secara positif dan negatif. Tapi banyak dari mahasiswa tidak menyadari dampak yang ditimbulkan oleh faktor tersebut sehingga mereka lupa akan kesehatan mental mereka. Mereka lupa untuk berfokus pada kesehatan mental karena hanya berfokus pada tugas, organisasi, jadwal kuliah, serta tuntutan-tuntutan yang ia terima dari orang-orang disekitarnya. Regulasi diri dalam belajar yang baik akan membantu mahasiswa untuk memenuhi tuntutan-tuntutan yang dihadapinya. Regulasi diri adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kontrol terhadap emosi dan perilakunya di situasi apapun secara mandiri dan juga kesehatan mental yang sangat berpengaruh pada diri seseorang.
Pada awal masa COVID-19, pemerintah resmi menyatakan bahwa semua instansi Pendidikan akan melaksanakan pembelajaran secara daring (media dalam jaringan) pada bulan Maret 2020. Pandemi ini mengharuskan pembelajaran jarak jauh sehingga menimbulkan dampak bagi mahasiswa karena selain stress mendapatkan tugas kuliah mahasiwa juga merasa stress saat belajar secara daring karena tidak bisa bertemu langsung dengan teman-teman hanya bisa menatap layar, ada juga yang stress karena kurangnya fasilitas yang memadai sehingga banyak mengalami kendala saat kuliah daring. Selain itu juga berdampak bagi mahasiswa yang mengikuti organisasi karena denga adanya kuliah daring otomatis tugas-tugas perkuliahan pun akan semakin banyak. Selain itu kesehatan mental juga memiliki peran yang sangat penting bagi mahasiswa baru dalam proses adaptasi dengan lingkungan perkuliahan yang baru karena tentunya lingkungan sekolah dan kampus jauh berbeda. Mahasiswa akan menemukan berbagai macam pergaulan yang sangat beragam serta akan menemukan metode pembelajaran yang berbeda dibanding masa sekolah dulu. Oleh karena itu, secara tidak langsung mahasiwa baru dituntut untuk bisa beradaptasi terhadap lingkungan barunya. Masa COVID-19 ini juga berpengaruh bagi mahasiswa baru karena masa perkuliahan awal merupakan kesempatan bagi mahasiswa baru untuk mencari relasi, mengembangkan diri, serta belajar untuk menjadi lebih mandiri. Tapi semua itu menjadi lebih sulit karena ketidakmampuan mahasiswa untuk berinteraksi secara langsung sehingga hal-hal yang seharusnya menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa baru pun hilang.
Beberapa hal yang menjadi penyebab dari perubahan mental pada mahasiswa diantaranya ialah ketakutan dan kecemasan mengenai kesehatan diri maupun kesehatan orang lain yang disayangi, perubahan pola tidur dan pola makan, sulit tidur dan konsentrasi, serta menggunakan obat-obatan. Beberapa cara yang bisa dilakukan mahasiswa agar selalu bisa menjaga kesehatan ialah dengan pendekatan spiritual, olahraga teratur, lakukan hobi untuk meningkatkan mood dan suasana hati menjadi lebih tenang, dan selalu terhubung dengan support system.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H