Mohon tunggu...
Naili SyifaulAfIdah
Naili SyifaulAfIdah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

semangat menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bimbingan Belajar terhadap Anak Tetangga

20 Mei 2022   22:28 Diperbarui: 20 Mei 2022   22:29 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belajar dapat kita lakukan dimana saja dan kapan saja. Belajar tidak mengenal waktu tempat dan usia. Belajar bisa kita dapat juga dari pengalaman, membaca buku dan tukar pengalaman atau yang lainnya selama hal tersebut bersifat positif. Membaca buku dapat membuka wawasan kita. Wawasan kita akan semakin bertambah dengan memperbanyak membaca buku. Sesuai dengan slogan “buku adalah pintu dunia” terbukti ternyata buku dapat membuka dunia kita semakin luas.

Kita sebagai generasi muda, dan sekaligus sebagai generasi penerus bangsa harus memberikan semangat belajar kepada anak di sekitar rumah yang harus melakukan pembelajarannya hampir tiga tahun ini dengan sistem daring. Semangat tersbut bisa kita lakukan dengan memberikan pendampingan berupa bimbingan selama anak tersebut belajar. Sebelum melakukan bimbingan secara individu di rumah, kita harus menentukan beberapa ketentuan untuk proses bimbingan agar berjalan dengan lancar. Ketentuan - ketentuan tersebut berupa cara atau metode bimbingan belajar, waktu bimbingan, serta persetujuan terkait mata pelajaran apa saja yang akan dipelajari.

Sebelum mulai bimbingan sebaiknya kita melakukan refleksi agar nantinya saat belajar siswa tidak tegang. Begitu pula refleksi dapat dilakukan diakhir dan saat pertengahan pembelajaran juga. Dan sekali-kali kita juga bisa memberikan hadiah agar agar dalam belajar siswa lebih semangat lagi. Selain itu jangan lupa memberikan cara-cara atau metode dalam mengerjakan soal dengan cepat dan tepat.

Dalam menyelesaikan masalah khususnya masalah matematika kita bisa melakukan penyelesaian soal tersebut dengan mengaitkan soal dalam kehidupan sehari-hari. Karena biasanya anak didik malas atau tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah karena melihat beberapa soal susah dikerjakan, padahal soal tersebut belum dicoba diselesaikan. Selain mengaitkannya dengan kehidupan sehari - hari, kita juga bisa melakukan pembelajaran sama dengan dosen kita ajarkan, yaitu dengan memakai media. Dalam mencari media cukup kita manfaatkan saja media yang ada disekitar kita, jangan gunakan media yang mahal. Kemudian jika ada tugas Bahasa Inggris peserta didik males karena dengan alasan kenapa kita harus belajar bahasa inggris. Mereka beranggapan seperti itu karena mereka belum tahu apa manfaat asli dari belajar bahasa inggris.

Dalam kegiatan pendampingan kita juga bisa melakukan kegiatan sharing - sharing terkait pembelajaran secara online yang dilakukan oleh peserta didik. Bisa juga kita saling bertukan pikiran, pengalaman kepada peserta didik tersebut agar anak tadi tidak kesepian karena tidak bisa bertemu dengan temannya dikelas, juga agar tetap semangat dengan pengalaman yang kita bagikan.

Karena saat ini kita sudah memasuki era new normal dimana kita harus memberikan semangat kepada siswa agar tetap semangat dalam belajar kembali disekolah. Maka dengan kita memberikan bimbingan belajar akan lebih semangat dan kebantu, dibandingkan dengan siswa yang tidak mendapatkan bimbingan.

Adapun tujuan kita membantu melakukan bimbingan kepada para anak didik di sekitar kita adalah untuk membantu setiap peserta didik agar dapat belajar dengan optimal dan nantinya tidak kehilangan fokus pada saat pembelajaran  di kelas. Dan ketika masuk sekolah nanti siswa dapat mengikuti pembelajaran seperti dulu sebelum ada pandemi. Bimbingan ini bisa kita lanjutkan setelah pandemi sudah kembali normal dengan tujuan agar siswa dapat mencapai prestasi yang baik kedepannya.

Cara kita melakukan bimbingan belajar diharapkan dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik, sehingga tidak lagi menghadapi kesulitan-kesulitan dalam belajar misalnya tidak lagi mendapatkan nilai yang dibawah rata-rata, tidak lagi mempunyai kebiasaan buruk. Seperti menunda tugas sekolah tidak mengerjakan PR (pekerjaan rumah), tidak pernah mencatat jadwal sehingga tidak tahu apa yang seharusnya dipelajari untuk pelajaran yang diajarkan besok. Selanjutnya peserta didik dapat diharapkan lebih siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, jika nanti dengan layanan ini kalian atau peserta didik merasa bisa merubah kebiasaan buruk akan diberikan feedback positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun