Mohon tunggu...
Naili zulfah
Naili zulfah Mohon Tunggu... Guru - Ibu Rumah Tangga.

Seorang ibu Rumah Tangga yang hobi membaca segala yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan Perisai Sang Khalifah

24 Juli 2023   06:00 Diperbarui: 24 Juli 2023   07:30 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadis itu bernama Nailah Alfarofishah. Sosoknya yang tinggi semampai dan berkulit putih, pasti akan membuat terpesona siapapun yang melihatnya. Apalagi ditambah dengan kecerdasannya dalam hal Sastra Arab baik Fashohah dan Balaghohnya.

Dua kata : Kecantikan dan Kecerdasan, adalah rangkaian kesempurnaan yg tersematpada dirinya. Ternyata dua nilai istimewa tsb masih ditambah lagi dengan background keluarganya yg dikenal sangat baik. Ayahnya seorang Nasrani, iapun demikian. Namun pada akhirnya Nailah masuk Islam. Dan takdir mengantarkannya menjadi istri Khalifah Usman bin Affan dlm usia yg belia, sdgkn Khalifah sudah berusia renta, tak lagi muda.

Meski terpaut puluhan tahun, namun Rahmat Allah-lah yg menghadirkan cinta diantara keduanya. Jauhnya usia tsb, sempat membuat Khalifah, kurang yakin. Beliaupun menanyakan pada Nailah apa benar mau menikah dengan beliau padahal usia keduanya terpaut puluhan tahun ? Nail menjawab bhwa ia memang suka pada pria yang usianya lbh tua. Dan terlebih lagi masa mudanya Usman dihabiskan dgn berkhidmah pada Rasulullah. Itulah yg makin membuat Nailah yakin menikah dengan  Khalifah Usman bin Affan.

Sang Khalifah pun lega dengan jawaban Nailah. Dan memang Nailah dikenal sebagai istri yg sangat setia dengan Usman. Nailah pun rela berpindah ke kota Madinah utk mendampingi suaminya bertugas pdhl ia berasal dari negeri Nun jauh disana. Yaitu wilayah Irak.

Ujian kesetiannya terbukti saat detik-detik akhir hayat Usman bin Affan. Saat itu Umat Islam berada dlm suasana perpolitikan yg sangat carut marut. Kegentingan itu berujung pada pemberontakan terhadap Usman Bin Affan. Tidak tanggung-tanggung, dalam hitungan puluhan hari rumah Khalifah dikepung oleh para pemberontak. Setiap hari Nailah selalu sigap berada disamping suaminya yg renta. Hingga puncaknya, petaka itupun tiba. Para pemberontak berhasil menerobos rumah Khalifah. Nailah menjerit ketakutan dan berupaya melindungi suaminya yg duduk tenang membaca Ayat-ayat Quran.

Para pemberontak yg sudah kalap tsb berusaha membunuh Usman, namun Nailah dengan sekuat tenaga berusaha menjadi perisai pelindung utama suaminya. Dia memeluk erat suaminya sambil menangis perih..

Hunusan pedang yg sedianya untuk Usman akhirnya mengenai jemari2 lentik Nailah. Ya.. jemari2nya terputus oleh tebasan pedang. Para pemberontak menarik Nailah dari dekapan Khalifah Usman. Ia melihat suaminya disiksa sedemikian rupa, dengan sekuat tenaga ia kembali mendekap suaminya dan berusaha menghalau para pemberontak biadab itu. Dan Jemarinya yg lainpun ikut terputus juga. Ia ditarik lagi dan disiksa dan melihat suaminya disiksa dan dibunuh dengan pedang. Seketika Naila berteriak dan berkata :
"Wahai Musuh-musuh Allah ! Bagaimana mungkin kalian membunuh manusia yg hari-harinya ia hidupkan dengan Quran dan menghidupkan malam dengan bilangan rokaat yg banyak..?!"

Nailah dgn sisa-sisa tenaganya yg makin melemah, berusaha mendekati suaminya, dan Sang Khalifah pun wafat dalam pangkuan istri tercintanya, perempuan perisainya...

Sungguh, saya selalu terbawa esmosi jika mengingat kisah Nailah, Krn kisah tragisnya tidak sampai itu saja. Guru Sejarah saya dulu menceritakan, bahwa patahan jemari Nailahpun menjadi "Alat politik" Muawiyah untuk memperoleh dukungan agar menumpas tuntas peristiwa pembunuhan atas Khalifah Usman. Patahan2 jemari2 Nailah di acung-acungkan dalam parade demonstrasi menuntut pengusutan pembunuhan Usman. Jemari Nailah dijadikan bukti, buah kesetiaan, Sebuah Cinta, dan buah tuntutan keadilan.

Setelah kematian Usman, diriwayatkan beliau tidak menikah lagi, meski parasnya masih sangat terjaga oleh kecantikan yang tak kunjung sirna. hanya sj jemarinya hilang, bersama dgn kepergian suaminya.

Nailah Tidak hanya istri yg cantik, cerdas dan sholichah, namun ia juga dikenal sebagai perawi bbrp Hadis, mski TDK banyak. Darimana ia dapatkan ? Saat menikah dgn Khalifah, Naila sering berkunjung ke rumah Ummul Mukminin Aisyah RA. Dan mempelajari agama juga dr beliau. Dr situlah Nailah mendapat tuntunan riwayat Hadis Nabi. Usman bergelar Dzun Nurain karena pernah menikahi putri dua putri Rasul yg mulia. Namun stlh kepergian istrinya, pada akhirnya beliau menikahi Naila, yaag menjadi Perisai akhir hayatnya d usia 80.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun